"Presiden Biden butuh waktu sangat lama sebelum akhirnya meminta pertanggungjawaban rezim teroris Iran dan proksi ekstremis mereka atas serangan yang mereka lakukan," kata anggota Partai Republik lain, Mike Rogers.
Kritik juga dilontarkan mantan Presiden Donald Trump yang menyebut serangan itu sebagai "konsekuensi dari kelemahan dan penyerahan diri Joe Biden."
Iran sebelumnya telah membantah tudingan bahwa serangan yang dilakukan kelompok militan di Yordania itu dilakukan atas perintahnya.
"Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas sebelumnya, kelompok perlawanan di kawasan ini menanggapi kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis yang membunuh anak-anak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dikutip dari IRNA.
"Mereka tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran."
"Kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri serta kepentingan negara dan rakyat mereka," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga pasukan AS tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan drone yang terjadi di pos terpencil bernama Tower 22 di Yordania pada Minggu (28/1/2024) lalu.
Serangan tersebut diduga diluncurkan oleh kelompok militan yang berbasis di Irak dengan dukungan Iran.
Pentagon mengungkapkan identitas tiga prajurit yang tewas yakni Sersan William Jerome Rivers (46), Spesialis Kennedy Sanders (24), dan Spesialis Breonna Alexsondria Moffett (23).
Baca Juga: Amerika Serikat Akan Kembali Tetapkan Houthi sebagai Kelompok Teroris Global
Sumber : The Guardian/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.