WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuntut penyelidikan mendesak atas pembunuhan seorang remaja warga AS keturunan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (22/1/2024).
"(Perasaan) kami hancur atas pembunuhan Tawfiq Ajaq yang berusia 17 tahun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan dalam konferensi persnya, Senin (22/1).
"Akhir pekan ini, kami mengekspresikan keprihatinan mendalam atas pembunuhan Tawfiq Ajaq, seorang remaja Palestina-Amerika berusia 17 tahun di Tepi Barat yang diduduki, dan menyerukan penyelidikan segera," ujar Patel.
"Kami terus berkomunikasi dengan Pemerintah Israel untuk memastikan sebanyak mungkin informasi, dan kami telah mendesak penyelidikan segera untuk menentukan keadaan kematian dan pertanggungjawaban," tambah Patel.
Patel juga mengulang seruan AS untuk menghindari eskalasi dan kekerasan di Tepi Barat, serta menyebut Kedutaan AS di Yerusalem dan Kepala Kantor Urusan Palestina AS, George Noll, telah berkomunikasi dengan keluarga Ajaq.
Tawfiq Ajaq tewas pada Jumat (19/1) dibunuh tentara Israel di dekat Kota Al-Mazraa Al-Sharqiya, timur Ramallah. Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan Tawfiq ditembak di kepala dan kemudian dibawa ke rumah sakit, tempat dia meninggal.
Polisi Israel pada Sabtu (20/1) mengumumkan mereka tengah menyelidiki penembakan itu.
Hafez Ajaq, ayah Tawfiq, mengecam dukungan militer Washington terhadap Israel saat ratusan orang berkumpul untuk memakamkan remaja 17 tahun itu di desa nenek moyang keluarganya pada Sabtu (20/1).
Baca Juga: Gunakan Helikopter, Israel Bom Kamp Pengungsian di Tepi Barat, Jenazah Bertebaran
Kematian Tawfiq Ajaq memicu keprihatinan langsung dari Gedung Putih dan komitmen dari polisi Israel untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Sumber : Anadolu / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.