JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai reaksi keras ditunjukkan pemimpin dunia, kelompok hak asasi internasional dan pejabat PBB usai Amerika Serikat (AS) menjatuhkan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan mendeklarasikan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Dengan veto dari AS, resolusi tersebut tidak diadopsi sehingga mengindikasikan kegagalan dunia untuk menghentikan serangan bom dan pembunuhan terhadap warga sipil Gaza oleh tentara Israel.
Sejak pecah pada 7 Oktober lalu, perang Israel-Palestina telah menewaskan lebih dari 17.400 warga sipil di Gaza dan 1.200 orang di Israel juga tewas.
Langkah veto AS itu menuai banyak kritik dari berbagai pemimpin dan kelompok hak asasi di dunia.
Berikut selengkapnya sejumlah kritik dari dunia kepada AS terkait veto resolusi gencatan senjata di Gaza dari Dewan Keamanan PBB, dilansir dari Al Jazeera.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS membuat negara adidaya tersebut ikut “terlibat” dalam kejahatan perang di Gaza.
“Presiden telah menggambarkan sikap AS sebagai tindakan yang agresif dan tidak bermoral, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap semua prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan, dan menganggap AS bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia Palestina di Jalur Gaza,” kata Abbas.
Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan di X bahwa veto AS “menunjukkan ketidakpedulian yang tidak berperasaan terhadap penderitaan warga sipil dalam menghadapi jumlah korban jiwa yang sangat besar”.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Washington “dengan berani menggunakan dan mempersenjatai hak vetonya untuk memperkuat Dewan Keamanan PBB, yang semakin melemahkan kredibilitas dan kemampuannya untuk memenuhi mandatnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional”.
Baca Juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan Dewan Keamanan, Upaya Pasal 99 Sekjen PBB Gagal
Kelompok hak asasi manusia internasional mengeluarkan pernyataan yang juga menyebut AS terlibat dalam kejahatan perang usai melakukan veto Dewan Keamanan PBB
“Dengan terus memberikan senjata [dan] perlindungan diplomatik kepada Israel ketika mereka melakukan kekejaman, termasuk menghukum secara kolektif penduduk sipil Palestina di Gaza, AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang.”
Mantan Direktur Eksekutif HRW, Kenneth Roth, mengatakan, “Pemerintah AS memveto seruan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata di Gaza. AS memuji hak Israel untuk mempertahankan diri dari Hamas, tetapi apakah Biden benar-benar berpikir bahwa memukul warga sipil Palestina di Gaza akan mencapai tujuan tersebut? Atau membangun Hamas berikutnya?”
Wakil Duta Besar UEA untuk PBB Mohamed Abushahab mempertanyakan kegagalan DK PBB dalam menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza.
“Apa pesan yang kami kirimkan kepada warga Palestina jika kami tidak dapat bersatu mendukung seruan untuk menghentikan pengeboman tanpa henti di Gaza? Sebenarnya, pesan apa yang kami sampaikan kepada warga sipil di seluruh dunia yang mungkin mengalami situasi serupa?”
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian memperingatkan ancaman “ledakan tak terkendali” terhadap situasi di Timur Tengah, setelah AS memveto DK PBB.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.