Kompas TV internasional kompas dunia

Bahrain Usir Duta Besar Israel dan Tangguhkan Hubungan Ekonomi

Kompas.tv - 2 November 2023, 23:07 WIB
bahrain-usir-duta-besar-israel-dan-tangguhkan-hubungan-ekonomi
Bahrain mengusir Duta Besar Israel dan memutuskan menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv sebagai tanda dukungan kepada rakyat Palestina di tengah serangan Israel di Jalur Gaza. (Sumber: Arab News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

MANAMA, KOMPAS.TV - Bahrain mengusir Duta Besar Israel dan memutuskan menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv sebagai tanda dukungan kepada rakyat Palestina di tengah serangan Israel di Jalur Gaza.

Hal itu diungkapkan Dewan Perwakilan Kerajaan Bahrain dalam pernyataan yang dilansir di situs web parlemen Bahrain, Kamis (2/11/2023).

"Dewan Perwakilan mengakui Duta Besar Israel untuk Bahrain telah angkat kaki dari kerajaan, sementara Bahrain memanggil kembali duta besarnya dari Israel dan memutuskan untuk menangguhkan semua hubungan ekonomi dengan Israel," bunyi pernyataan tersebut.

Keputusan ini "mengonfirmasi posisi sejarah dan kokoh Bahrain yang mendukung masalah Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina."

Dewan Perwakilan mendesak pemerintah Bahrain mengambil tindakan guna menjaga nyawa orang-orang tak berdosa di Jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya dalam menghadapi "perang dan operasi militer serta agresi Israel yang berkelanjutan dalam ketidakpatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional."

Ketegangan melonjak lagi di Timur Tengah pada 7 Oktober 2023 setelah milisi dari kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Menurut Israel, serangan Hamas menewaskan sekitar 1.400 orang. Sementara lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia, dibawa ke Jalur Gaza.

Hamas mengatakan akan menukar ratusan orang yang ditahannya itu dengan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Dilansir Al Jazeera, saat ini sekitar 6.600 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel menurut data Masyarakat Tahanan Palestina.

Sebelum siklus kekerasan terbaru terjadi, Israel telah menahan lebih dari 5.000 orang Palestina. Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu, setidaknya ada 1.590 orang yang ditahan oleh Israel.

Di antara 6.600 orang yang ditahan itu, 73 adalah wanita, 327 anak-anak (termasuk dua balita yang ikut ibu mereka di penjara), 15 wartawan.

Kemudian ada 1.800 orang yang ditahan tanpa dakwaaan di bawah apa yang disebut oleh Israel sebagai "penahanan administratif" (pada 2022, jumlahnya 860 orang).

Hamas menggambarkan serangan mereka sebagai respons atas tindakan agresif Israel di Masjid Al-Aqsa atau yang disebut sebagai Bukit Bait Suci oleh umat Yahudi, yang berada di Kota Tua Yerusalem.

Baca Juga: Indonesia Kirim 30 Ton Bantuan untuk Gaza, Diangkut 3 Pesawat

Warga Palestina mencoba menarik seorang bocah perempuan dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, Rabu, 1 November 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)

Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan terus melakukan serangan udara di Gaza serta ke beberapa wilayah Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan israel sejak 7 Oktober lalu yang tercatat sudah mencapai 9.061 per Kamis (2/11/2023), termasuk 3.760 anak-anak.

Seorang pejabat kementerian menyebut 256 warga sipil terbunuh serangan Israel dalam kurun 24 jam terakhir.

Ribuan orang pun masih dinyatakan hilang, diduga terkubur reruntuhan di Jalur Gaza.

Rumah Sakit Al-Shifa menerima laporan sekitar 2.600 orang hilang, termasuk 1.150 anak-anak yang diduga hilang atau terkubur reruntuhan.

Selain itu, sebanyak 16 rumah sakit dan 32 fasilitas medis berhenti beroperasi di Jalur Gaza yang dihuni sekitar 2,3 juta jiwa. Sebanyak 135 tenaga medis terbunuh dan 25 ambulans hancur sejauh ini.

 




Sumber : Arab News/TASS/Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x