LAIHANA, KOMPAS.TV - Kebakaran Hutan di Hawaii pada Selasa (8/8/2023) menghanguskan berbagai bangunan di Kota Lahaina dan Big Islan hanya dalam waktu 4 jam.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang warga Front Street, Lahaina bernama Riley Curran.
Ia ragu pemadam kebakaran bisa memadamkan api di Kota Lhaina itu, sebab api berkobar sangat cepat.
“Bukannya mereka tidak mencoba melakukan apa pun. Apinya memang tidak bisa dikendalikan. Sekejap langsung membesar dan ke mana-mana. Saya tidak pernah tahu ada kebakaran yang bisa menghabiskan seluruh kota hanya dalam waktu empat jam,” kata Curran, Sabtu (12/8/2023).
Upaya pemadaman kebakaran Maui juga gagal kemungkinan karena minimnya petugas pemadam kebakaran beserta perlengkapannya.
Presiden Asosiasi Pemadam Kebakaran Hawaii, Bobby Lee, mengatakan ada 65 petugas pemadam kebakaran daerah yang bertanggungjawab atas tiga pulau, yakni Maui, Molokai dan Lanai.
Akan tetapi, angin topan dan cuaca kering memperparah kobaran api hingga menyebar sangat cepat.
Baca Juga: Korban Jiwa Kebakaran Hawaii Tembus 89 dan Kemungkinan Bertambah, Cakupan SAR Baru 3 Persen
Ribuan orang pun kehilangan tempat tinggal akibat bencana itu dan kini terpaksa tinggal di enam tempat penampungan sementara yang tersedia.
Usai peristiwa mematikan tersebut, kini petugas berupaya menghitung jumlah korban meninggal dunia dengan mendatangi satu per satu rumah warga.
Rumah-rumah warga yang di dalamnya terdapat jenazah atau potongan tubuh manusia ditandai petugas dengan tanda X berwarna oranye terang.
“Fokus kami mencari para korban atau sisa-sisa jasad mereka,” kata Gubernur Maui, Josh Green, Sabtu (12/8/2023) dilansir dari BBC News.
Ia mengungapkan, tim darurat mencari tempat tinggal sementara bagi para korban yang beruntung bisa menyelamatkan diri.
Baca Juga: Satu Rumah WNI Hancur dalam Kebakaran Hawaii, Pemilik Dipastikan Aman
Jumlah korban yang meninggal diprediksi meningkat karena upaya pencarian korban masih berlanjut.
Selain itu, kendala lain di kota ini ialah sulitnya komunikasi karena 30 menara seluler masih terputus.
Di sisi lain, tim pekerja darurat di Maui sedang mencari tempat untuk menampung korban yang mengungsi.
Badan Manajemen Darurat Federal dan Pusat Bencana Pasifik menyebutkan, sebanyak 4.500 orang membutuhkan tempat berlindung.
Patroli Udara Sipil menemukan 1.692 bangunan hancur dan hampir semuanya tempat tinggal.
Kobaran api yang paling serius melanda Lahaina menghancurkan hampir setiap bangunan di kota berpenduduk 13.000 jiwa itu dan meninggalkan puing-puing abu-abu.
Jantung pusat kota bersejarah dan pusat ekonomi Maui, Front Street, hampir sepi dari kehidupan, pada Sabtu (12/8/2023) pagi.
Sebuah mobil pemadam kebakaran dan beberapa truk konstruksi terlihat melewati kawasan Front Street.
Beberapa warga pun menyatakan kekesalannya karena tidak bisa mengakses rumah mereka gara-gara penutupan jalan dan pos pemeriksaan polisi.
Otoritas berwenang Maui mengingatkan penduduk Lahaina dan Kula untuk tidak meminum air yang mengalir yang mungkin sudah terkontaminasi.
Penduduk juga diimbau untuk mandi air hangat sebentar saja di kamar yang berventilasi baik untuk menghindari kemungkinan paparan uap kimia.
Sumber : BBC News, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.