ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan bahwa pihaknya menculik atau mendeportasi paksa anak-anak Ukraina ke wilayah Rusia.
Putin mengeklaim sedang menyelamatkan anak-anak itu dan tak menolak jika anak-anak itu dikembalikan kepada orang tua mereka.
Hal tersebut disampaikan Putin ketika menjamu tujuh pemimpin negara-negara Afrika yang berada di St. Petersburg, Rusia, Sabtu (17/6/2023). Pertemuan ini ditujukan untuk mencari solusi perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Putin Membela Diri usai Dinasihati Presiden Afrika Selatan untuk Hentikan Perang di Ukraina
"Terkait anak-anak, mereka adalah subjek yang suci. Kami mengeluarkan mereka dari daerah konflik, menyelamatkan nyawa mereka. Inilah yang terjadi," kata Putin, Sabtu, dikutip TASS.
"Tidak ada yang ingin memisahkan siapa pun, setiap anak, dari keluarga mereka. Semua panti asuhan tempat evakuasi itu legal, kepala-kepala panti asuhan itu adalah wali sah anak-anak itu," lanjutnya.
Putin pun menegaskan otoritas Rusia bersedia mengembalikan anak Ukraina ke keluarga mereka jika keluarga mereka datang menjemput.
"Tidak ada halangan untuk ini, tidak pernah ada, jelas tidak akan pernah ada," katanya.
Sebelumnya, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Vladimir Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova.
Mereka dituduh mendeportasi anak-anka Ukraina secara ilegal.
Baca Juga: Ukraina Klaim Serangan Balik di Selatan Sukses, Pukul Mundur Rusia Sejauh 2 Km
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.