RIYADH, KOMPAS.TV - Pemimpin Arab Saudi Raja Salman secara resmi mengundang Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, untuk menghadiri KTT Liga Arab yang akan digelar pada 19 Mei di Arab Saudi.
Seperti laporan Saudi Press Agency, Rabu 10 Mei 2023, yang dikutip Arab News, Kamis (11/5/2023), undangan untuk pertemuan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Yordania, Naif bin Bandar Al-Sudairi, dalam pertemuan dengan Presiden Suriah di Damaskus.
Al-Sudairi menyampaikan salam dari Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman kepada Bashar Al-Assad serta harapan mereka untuk keamanan dan stabilitas bagi pemerintah dan rakyat Suriah.
Sebagai balasannya, Al-Assad menyampaikan salam dan penghargaannya kepada raja dan putra mahkota.
Liga Arab mengembalikan keanggotaan Suriah ke dalam organisasi tersebut dalam pertemuan di Kairo pada hari Minggu (7/5/2023).
Keanggotaan Suriah sebelumnya ditangguhkan karena tindakan keras atas protes massal terhadap Assad tahun 2011. Sejak itu, pemberontakan berubah menjadi perang saudara yang menewaskan hampir setengah juta orang dan mengungsikan setengah dari jumlah penduduk sebelum perang, yaitu 23 juta orang.
Baca Juga: Sempat Ditendang Keluar, Suriah Kembali Diterima di Liga Arab, Ini Penjelasan dan Alasannya
Amerika Serikat dan Inggris Raya menyatakan ketidakpuasan mereka pada keputusan Liga Arab untuk mengembalikan Suriah sebagai anggota pada akhir pekan, seperti laporan Associated Press, Kamis (10/5/2023).
Menlu Amerika Serikat Antony Blinken dan Menlu Inggris James Cleverly mengatakan mereka menentang langkah tersebut. Namun, mereka juga mengakui keanggotaan Suriah adalah tergantung keputusan Liga Arab.
Sementara itu, mereka menyatakan AS dan Inggris tidak akan memulihkan hubungan dengan pemerintahan Presiden Bashar Assad kecuali pemerintah Suriah menerima dan mematuhi rencana PBB untuk mengembalikan perdamaian ke negara tersebut setelah perang saudara yang brutal selama 13 tahun.
Blinken dan Cleverly menyatakan solusi atas krisis di Suriah harus didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, yang diadopsi tahun 2015, menjelaskan langkah-langkah, termasuk gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan, dan kemajuan menuju pemilihan yang bebas dan adil, tindakan yang juga didukung oleh Liga Arab.
"Kami tidak percaya Suriah pantas untuk diterima kembali ke Liga Arab," kata Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Cleverly di Departemen Luar Negeri.
"Ini adalah poin yang kami sampaikan kepada semua mitra regional kami, tetapi mereka harus membuat keputusan mereka sendiri," ujar Blinken. "Posisi kami jelas: Kami tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Assad dan rezim tersebut."
Cleverly mengatakan pemerintah Inggris setuju dengan sikap Amerika Serikat.
"Ini adalah kesempatan di mana AS dan Britania Raya memiliki pandangan yang sangat serupa," katanya. "Britania Raya sangat tidak nyaman dengan pemulihan keanggotaan Suriah dalam Liga Arab, tetapi seperti yang dikatakan oleh Menteri Blinken, pada akhirnya itu adalah keputusan anggota Liga Arab."
Sumber : Arab News/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.