ORIENTAL NEGROS, KOMPAS.TV - Gubernur di Filipina tewas ditembak dalam sebuah insiden penembakan massal.
Setidaknya enam orang tewas, termasuk sang gubernur pada penembakan massal yang terjadi, Sabtu (4/3/2023).
Polisi mengatakan penembakan massal tersebut terjadi ketika pemimpin provinsi tersebut melakukan pertemuan dengan warga desa di rumahnya di Filipina tengah.
Dikutip dari Associated Press, para penembak yang dilaporkan sebanyak enam orang mempersenjatai dirinya dengan rifle dan menggunakan perlengkapan militer.
Baca Juga: Kuda Nil Warisan Pablo Escobar Jadi Masalah Lingkungan, Kolombia Kirim 70 Ekor ke India dan Meksiko
Mereka menggunakan rompi anti peluru serta kamuflase militer.
Mereka dilaporkan melepas tembakan setelah keluar dari SUV ke arah Gubernur Oriental Negros, Roel Degamo.
Tembakan itu kemudian mengenainya dan setidaknya lima prang lainnya di depan rumahnya di Kota Pamplona.
Provinsi Oriental Negros sendiri dikenal memiliki sejarah rivalitas politik penuh kekerasan.
Wali Kota Pamplona, Janice Degamo, yang juga istri sang gubernur, mengatakan melalui video di Facebook-nya, bahwa lima warga desa juga tewas.
“Ia tak pantas menerima kematian seperti ini. Ia sedang bertemu dengan konstituen lpada Sabtu bersama kepala departemennya,” kata Janice.
Ia pun meminta keadilan atas insiden ini.
Pihak kepolisian mengatakan Sekitar 10 tersangka terlihat melarikan diri dari tempat kejadian dan kemudian meninggalkan SUV.
Polisi juga mendirikan pos pemeriksaan keamanan dan meluncurkan pencarian di seluruh provinsi untuk para tersangka.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr mengutuk serangan tersebut, yang terjadi saat penduduk desa yang miskin berkumpul di depan rumah Degamo, mencari bantuan medis dan lainnya.
“Pemerintahan saya tak akan istirahat hingga kami membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan,” tambahnya.
Marcos mengatakan pihak berwenang telah mengumpulkan banyak informasi dan sekarang memiliki arah yang jelas tentang bagaiamana melanjutkan untuk mengadili mereka yang berada di belakang pembunuhan ini.
Baca Juga: Istrinya Kawin Lari dengan Pria Lain, Suami Nikahi Pasangan Sang PIL
“Kami akan menemukanmu. Jika Anda menyerah sekarang, itu akan jadi pilihan terbaik,” tutur Marcos yang ditujukan kepada dalang dan para pembunuh.
Pembunuhan Degamo pun memperlihatkan bahwa politisi lokal pun tak kebal dari kekerasan bersenjata tingkat tinggi yang terus berlanjut, meski pemerintah berjanji untuk memeranginya.
Bulan lalu, Gubernur Lanao del Sur, Mamintal Alonto Adiong Jr terluka dan empat pengawalnya tewas dalam serangan terhadap konvoi mereka.
Polisi mengatakan mereka membunuh salah satu tersangka dalam sebuah bentrokan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.