PYONGYANG, KOMPAS.TV - Warga Korea Utara ternyata merana saat merakayan Tahun Baru Imlek 2023.
Pasalnya, saat liburan terjadi kenaikan harga bahan pangan seperti daging, beras dan makanan lainnya secara drastis.
Hal itu membuat perayaan Tahun Baru Imlek menjadi mahal di Korea Utara.
Tahun Baru Imlek bersama dengan festival panen musim gugur Chuseok, adalah dua hari raya terpenting di Korea Utara.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek di Vietnam Ternyata Bukan Tahun Kelinci Tapi Kucing, Bagaimana Bisa?
Saat itu keluarga besar berkumpul untuk Jesa, upacara dan pesta untuk menghormati leluhur.
“Kami harus menyiapkan liburan Tahun Baru Imlek, tetapi harga naik dengan tajam, sehingga bagi warga bisa sangat berat,” ujar sumber dari North Hamgyong kepada Radio Free Asia, Sabtu (21/1/2023).
Selama beberapa bulan terakhir, harga beras meningkat 27 persen, jagung 17 persen dan daging babi, yang sudah mahal meningkat hingga 11 persen.
Bahan-bahan lainnya seperti minyak untuk memasak dan bubuk cabe juga mengalami kenaikan harga yang pesat.
“Warga yang pergi ke pasar untuk membeli daging saat Hari Raya pun menjadi patah semangat,” katanya.
“Mereka mengeluhkan harga selalu naik saat liburan, sehingga mereka beharap tidak akan ada liburan,” kata sumber itu.
Meski rakyatnya kesulitan, Pemerintah Korea Utara tetap melakukan impor buah dari China, yang diberikan kepada pejabat tinggi di Pyongyang.
Tumpukan buah yang menarik menjadi bagian penting dari upacara Jesa.
Baca Juga: Senjata Pelaku Penembakan Massal Imlek di California Direbut Warga Usai Insiden, Masih Ada Peluru
Tetapi buah yang lebih biasa menjadi langka dan mahal di Korea Utara karena larangan impor yang diberlakukan sejak dimulainya pandemi Covid-19.
“Berbagai buah telah dikirimkan ke Korea Utara dengan jumlah besar menggunakan kereta barang Dandong-Sinuiju sejak kemarin,” ujar sumber terkait Korea Utara di perbatasan dengan China, Dandong, Selasa (17/1/2023).
Sementara itu, di jalan-jalan para pejabat setempat berusaha menegakkan pengendalian harga untuk memitigasi inflasi.
Tapi sumber mengatakan, pedagang bisa menyuap polisi saat ketahuan menaikkan harga.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.