WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan diplomat dan keluarganya di Abuja, ibu kota Nigeria, untuk meninggalkan negara itu, Kamis (27/10/2022). Perintah ini dilakukan seiring dengan meningkatnya serangan terorisme di sana.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS juga mengulangi peringatan bagi seluruh warganya untuk mempertimbangkan kembali rencana berpergian ke Nigeria. Mereka juga menyarankan agar warganya tidak mengunjungi negara tersebut.
Pengumuman itu datang hanya dua hari setelah Departemen Luar Negeri AS meminta personel non-esensial di Kedutaan AS di Nigeria untuk meninggalkan negara tersebut, karena masalah keamanan yang meningkat. Pemerintah AS tidak merinci tentang ancaman teror, namun peristiwa ini mengindikasikan bahwa serangan teroris akan segera terjadi di Nigeria.
Baca Juga: Banjir Nigeria Tewaskan Lebih dari 600 Orang, Bencana Banjir Terburuk dalam Sedekade di Negara Itu
"Departemen (telah) memerintahkan anggota keluarga pegawai pemerintah AS untuk meninggalkan Abuja karena meningkatnya risiko serangan teroris di sana," ujar peringatan perjalanan AS yang telah direvisi untuk Nigeria, seperti dikutip dari The Associated Press.
Selama lebih dari satu dekade, Nigeria telah memerangi pemberontakan Islam di wilayah timur lautnya. Kini serangan terror pun sudah jarang terjadi di Abuja. Serangan terakhir terjadi pada tahun 2011, ketika ekstremis Islam yang terkait dengan kelompok Boko Haram menargetkan gedung PBB di sana dengan sebuah bom mobil. Serangan ini menewaskan 21 orang.
Baca Juga: Ngeri! 20 Jasad Mumi Termasuk Anak-Anak Ditemukan di Nigeria Selatan
Kedutaan Besar AS di Abuja telah memperingatkan sejak Minggu tentang adanya serangan terror risiko tinggi di kota itu. Menurut mereka, kemungkinan target serangan adalah gedung-gedung pemerintah, tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya. Kedutaan AS di sana telah mendesak warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting dan menghindari berkerumun dengan orang banyak.
Misi Inggris di Nigeria telah mengeluarkan peringatan serupa. Sementara itu polisi rahasia dan intelijen Nigeria, serta Departemen Layanan Negara, telah menyerukan agar warga tetap tenang dan mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.