NEW YORK, KOMPAS.TV— Kerangka seorang dewasa muda berusia 31.000 tahun yang ditemukan di sebuah gua di Liang Tebo, Kalimantan Timur, Indonesia, yang kehilangan sebagian kaki kirinya, mengungkapkan bukti amputasi tertua yang diketahui, menurut sebuah studi baru.
Para ilmuwan mengatakan amputasi dilakukan ketika orang itu masih kecil, dan "pasien" itu terus hidup selama bertahun-tahun sebagai orang yang diamputasi.
Operasi medis prasejarah dapat menunjukkan manusia membuat kemajuan medis jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut penelitian yang diterbitkan Rabu di jurnal Nature.
Para peneliti sedang menjelajahi sebuah gua di Kalimantan, di wilayah hutan hujan yang dikenal memiliki beberapa seni cadas paling awal di dunia, ketika mereka menemukan kuburan, kata Tim Maloney, seorang arkeolog di Griffith University di Australia dan peneliti utama studi tersebut.
Meskipun sebagian besar kerangkanya utuh, ia kehilangan kaki kirinya dan bagian bawah kaki kirinya, jelasnya.
Setelah memeriksa sisa-sisanya, para peneliti menyimpulkan tulang kaki tidak hilang dari kuburan, atau hilang dalam suatu kecelakaan, karena tulang-tulang itu dilepaskan dengan hati-hati.
Tulang kaki yang tersisa menunjukkan luka bersih dan miring yang sembuh, kata Maloney.
Baca Juga: Orang yang Bau Badannya Sama Ternyata Lebih Cepat Berkawan, Ini Fakta Penelitiannya
Tidak ada tanda-tanda infeksi, yang kerap terjadi jika kaki anak itu digigit makhluk seperti buaya.
Dan juga tidak ada tanda-tanda patah tulang, yang biasanya terjadi jika kaki patah karena kecelakaan.
Orang tersebut tampaknya hidup selama sekitar enam sampai sembilan tahun setelah kehilangan anggota badannya, akhirnya meninggal karena penyebab yang tidak diketahui sebagai orang dewasa muda, kata para peneliti.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Nature
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.