KIEV, KOMPAS.TV - Detik-detik gerak pasukan Rusia menyerbu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) non-aktif Chernobyl pada hari-hari awal invasi ternyata terekam kamera. Invasi Rusia terekam oleh kamera surveilans inisiator paket wisata Chernobyl Tour, Yaroslav Yemelianenko.
Yemelianenko menanam kamera baterai di sebuah pos pemeriksaan dekat PLTN Chernobyl berbulan-bulan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari silam.
Pada pagi tanggal 24 Februari, saat berada di apartemennya di ibu kota Kiev, Yemelianenko terkejut menyaksikan puluhan tank dan kendaraan tempur Rusia bergerak dari arah Zona Eksklusi Chernobyl menuju arah ibu kota Kiev.
“Dalam waktu dua jam, kami melihat perlengkapan (militer) Rusia berjumlah sangat besar di kamera,” kata Yemelianenko dikutip Associated Press.
Yemelianenko merekam area sekitar PLTN Chernobyl untuk keperluan paket wisata Chernobyl Tour, demi menunjukkan “zona eksklusi” Chernobyl kepada wisatawan.
Usai sadar negaranya diinvasi Rusia, Yemelianenko segera menyerahkan askes videonya ke pemerintah Ukraina. Baterai kameranya di Chernobyl bertahan selama beberapa hari.
Baca Juga: Sekutu Putin Tuduh Ukraina dan Barat Ingin Sabotase PLTN Terbesar Eropa, Ciptakan Chernobyl Jilid 2
Yemelianenko dan koleganya mengaku memonitor kamera dan mentransmisikan data ke Angkatan Bersenjata Ukraina tiap 10 hingga 15 menit.
“Secara psikologis, itu sulit. Di satu sisi, kami membaca berita yang meyakinkan bahwa tidak ada orang (Rusia) yang akan memasuki Kiev. Pada saat bersamaan, kami terus menghitung jumlah perlengkapan militer Rusia,” kata Yemelianenko.
Militer Rusia terus menggerakkan perlengkapan militer, sementara Yemelianenko terus mengawasi. Unit-unit tank beserta truk yang membawa tentara dan perlengkapan komunikasi mengantre di sepanjang jalan yang diawasi.
Rusia menerjunkan begitu banyak perlengkapan di Chernobyl hingga menimbulkan kemacetan ke arah Kiev yang berjarak sekitar 150 kilometer dari situ.
Setelah beberapa hari, sinyal kamera itu hilang. Pasukan Rusia telah berhasil menguasai PLTN Chernobyl, tempat bencana nuklir pada 1986 silam.
Akan tetapi, Yemelianenko tak kehilangan akal untuk memata-matai gerak pasukan Rusia. Ia dan rekan-rekannya menjalin komunikasi dengan jejaring informan di desa-desa sekitar Chernobyl.
Walaupun pasukan Rusia telah menduduki desa-desa itu, warga mempertaruhkan keamanan diri untuk memberitahu Yemelianenko detail posisi perlengkapan militer Rusia.
Pasukan Rusia sendiri kemudian meninggalkan Chernobyl seiring keputusan Moskow untuk membatalkan pengepungan Kiev pada akhir Maret lalu.
Seiring waktu dan perang yang beralih fokus ke timur dan selatan Ukraina, video-video Yemelianenko kemudian dirilis secara terbuka.
Video-video tersebut menawarkan kesaksian langsung yang langka tentang gerak Rusia pada awal invasi, ketika rencana Moskow diyakini adalah merebut ibu kota Kiev.
Sejak pasukan Rusia meninggakan Kiev, Yemelianenko dan rekan-rekannya terjun sebagai relawan pengantar makanan dan obat-obatan ke desa-desa yang lepas dari pendudukan Rusia.
Baca Juga: Hari Kemerdekaan Ukraina 2022: Tiada Libur di Medan Perang, Perayaan Dibayangi Sirene Serangan Udara
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.