Zhang juga mengatakan forum BRICS telah menarik partisipasi aktif dari 13 negara lain, termasuk Indonesia, Kazakhstan, Argentina, dan Thailand.
Kota Beijing, China menjadi tempat penyelenggaraan KTT BRICS ke-14 pada 22 Juni 2022. Saat itu, Argentina dan Iran dilaporkan telah mendaftar secara resmi untuk bergabung dengan BRICS.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut dua negara itu adalah kandidat pantas untuk BRICS dan proses persiapan untuk memperluas organisasi ini telah dimulai.
BRICS disebut-sebut akan menjadi entitas geopolitik yang menyaingi pengaruh Barat dalam kelompok forum G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa).
Baca Juga: KTT G7 di Jerman: Forum Negara Maju, Mengapa Indonesia Diundang?
Ramzy Baroud, jurnalis Amerika-Palestina, menyebut perkembangan BRICS membuatnya memandang diri menjadi saingan langsung G7.
Dalam tulisan opininya di Gulf News, ia mengatakan aksesi Argentina dan Iran menunjukkan penjelmaan BRICS menjadi entitas geopolitik untuk menyaingi pengaruh Barat di pentas global.
Ia menyebut Rusia, China dan negara lain akan berinvestasi di berbagai infrastruktur ekonomi, politik, serta militer dengan harapan membuat perimbangan permanen dan berkelanjutan atas dominasi negara-negara Barat.
Ia bahkan mengungkapkan kemungkinan konflik tersebut akan membentuk masa depan umat manusia.
Dari waktu ke waktu BRICS membahas isu-isu penting di bawah tiga pilar, yakni pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi dan keuangan, serta pilar budaya dan pertukaran orang ke orang (people to people exchanges).
Melansir dari situs resmi forum BRICS 2022, negara-negara anggota forum tersebut dikatakan telah menjunjung tinggi keadilan, mempromosikan reformasi sistem pemerintahan global, serta membuat suara BRICS didengar dalam isu kawasan maupun internasional.
Baca Juga: Kabar Kehadiran Xi Jinping di KTT G20 Ditunggu, Kemlu China Minta Media Bersabar
Oleh karena itu, BRICS telah meningkatkan suara pasar negara-negara berkembang di dunia serta mempromosikan kerja sama negara-negara bagian atau kawasan Selatan.
Kerja sama BRICS juga disebut telah diakui secara luas oleh negara-negara berkembang. Status serta perannya dalam mekanisme multilateral di PBB, G20, Bank Dunia, dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah meningkat dan berkembang.
Baca Juga: Heboh Kunjungan Presiden Jokowi ke China Bertemu Presiden Xi Jinping Jelang KTT G20
Sumber : Kompas TV, berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.