PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un diyakini mengalami ketergantungan pada obat untuk mengatasi kesakitan.
Hal itu diungkapkan seorang pakar setelah pada pekan lalu terlihat adanya tanda hitam besar di kepalanya.
Apalagi, itu bukan pertama kalinya ia terlihat adanya tanda seperti itu di tubuhnya.
Pakar Elit Korea Utara, Michael Madden mengungkapkan adanya beberapa kemungkinan, dan memar karena menerima suntikan mungkin menjadi alasannya.
Baca Juga: Kian Mesra, Putin dan Kim Jong-Un Saling Kirim Surat, Ini yang Dibicarakan
“Tanda itu memiliki warna berbeda dan muncul di tempat yang berbeda. Jenis suntukan yang paling mungkin diterima Kim Jong-un adalah steroid anti-inflamasi untuk mengurangi nyeri sendi,” tuturnya dikutip dari Mirror.
“Ini sama dengan orang-orang yang memar karena perawatan IV di rumah sakit,” ujarnya.
Madden yang merupakan tokoh di Pusat Stimson di Washington DC yang menjalankan situs Pengawas Kepemimpinan Korea Utara, menegaskan suntikan itu kemungkinan untuk melindungi imej Kim Jong-un sebagai orang kuat.
“Jika kita melihat jadwal Kim Jong-un, ia membuat sedikit penampilan di depan umum dibandingkan sebelumnya,” ucapnya.
“Jadi jika ia memang memiliki nyeri sendi kronis atau rutin, ia mungkin menjalani satu perawatan untuk kantor atau di rumah, dan kemudian perawatan lain yang lebih intensif untuk penampilan di depan umum,” katanya.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.