“Mereka akan memperpanjang ini (permintaan kontak oleh Blinken) dan mempermalukan kita sebisa mungkin,” kata Kelly.
“Negara-negara lain akan melihat ini dan berkata, ‘Kenapa kita tidak menyambut Lavrov dan orang-orang Rusia secara lebih luas?’” sambungnya.
Seiring kunjungan ramah-tamah Lavrov, seruan Barat untuk negara-negara Asia, Afrika, dan Timur Tengah untuk mengucilkan Rusia terlihat tak mempan.
Meskipun demikian, manuver diplomatik AS telah memengaruhi hubungan Rusia dengan sejumlah negara dan posisi Moskow di sejumlah forum internasional.
Pada awal Juli lalu, Lavrov hengkang dari forum menteri luar negeri G20 di Bali usai diserang para koleganya mengenai dampak global perang Rusia-Ukraina.
Sementara itu, Filipina, salah satu sekutu AS di Asia Tenggara, membatalkan kontrak pembelian 16 helikopter militer Rusia karena takut sanksi Washington.
Baca Juga: Rusia Dihujat Barat Ramai-Ramai saat G20 di Bali, Disebut Bersalah atas Krisis Ekonomi Global
Di lain pihak, Moskow tetap mampu membina hubungan erat dengan China, India, dan berbagai negara berkembang di Asia dan Afrika di tengah tekanan Barat. Banyak negara ini tergantung pada Rusia untuk impor energi, tetapi juga bergantung pada gandum Ukraina.
India, kendati bergabung dengan Dialog Keamanan Kuadrilateral (Quad) bersama AS, Australia, dan Jepang, tidak ikut-ikutan mengucilkan Rusia.
New Delhi sendiri memiliki riwayat panjang hubungan dekat dengan Moskow. Pemerintahan Narendra Modi pun justru meningkatkan impor energi dari Rusia kendati ditekan AS dan negara-negara Eropa.
Menurut laporan firma data komoditas, Kpler, pada 2022, India telah menggunakan hampir 60 juta barel minyak Rusia pada Januari-Juli 2022. Sedangkan pada 2021, India hanya menggunakan 12 juta barel minyak Rusia.
Di lain sisi, berbagai forum internasional juga tidak mengucilkan Rusia. Utusan Moskow masih akan menghadiri forum seperti Forum Regional ASEAN pekan depan atau Majelis Umum PBB pada September.
Perkembangan-perkembangan tersebut dimanfaatkan Kremlin untuk terus mencitrakan bahwa upaya isolasi AS gagal. Melalui media sosialnya, Kementerian Luar Negeri Rusia rutin mengunggah foto-foto kunjungan Lavrov ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Sadap Tentara Rusia, Pasukan Putin Disebut Kalah di Perbatasan
On the sidelines of the G20 Foreign Ministers' meeting, Russian Foreign Minister Sergey Lavrov held talks with Foreign Minister of Indonesia @Menlu_RI.#RussiaIndonesia pic.twitter.com/35iqeBcfgd
— MFA Russia (@mfa_russia) July 8, 2022
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.