AMSTERDAM, KOMPAS.TV - Sebuah video yang menunjukkan seseorang yang diduga serdadu Rusia mengebiri tawanan Ukraina viral di media sosial sejak Kamis (28/7/2022). Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai identitas pelaku atau tempat video itu diambil.
Menurut laporan Yahoo News, Jumat (29/7), keautentikan video tersebut belum bisa diverifikasi sepenuhnya.
Akan tetapi, Direktur Riset dan Pelatihan Bellingcat Aric Toler menyatakan bahwa video yang viral itu asli. Ia mengaku tak menemukan bukti kalau video itu telah melalui proses manipulasi.
Bellingcat sendiri merupakan organisasi investigasi dengan spesialisasi pada pemeriksaan fakta dan open-source intelligence (OSINT), berbasis di Amsterdam, Belanda.
Yahoo News melaporkan, video itu awalnya diunggah di kanal Telegram pro-Rusia. Video penyiksaan tersebut kemudian menyebar cepat di media sosial.
Baca Juga: Tentara Chechnya Disebut Tembak Mati Prajurit Rusia yang Terluka, Jalankan Ruang Penyiksaan di Bucha
Video itu menunjukkan seseorang yang mengenakan seragam serdadu Rusia dan topi warna hitam. Ia terlihat mengebiri seorang tawanan berseragam serdadu Ukraina.
Tawanan Ukraina itu terlihat diikat tangannya ketika disiksa. Ia berbaring tak berdaya ketika seragamnya dirobek pakai pisau cutter.
Serdadu Rusia kemudian mengebirinya dengan pisau cutter sembari meneriakkan kata-kata makian dalam bahasa Rusia.
Walaupun belum ada penyelidikan lapangan mengenai insiden ini, sejumlah indikasi tentang pelaku dan tempat kejadian mulai bermunculan.
For those looking to give a positive ID to the guy who did the thing in that video (not linking, if you know then you know), here are two videos showing him in/near the Azov plant from June: https://t.co/6RY4rfTtJUhttps://t.co/mwU9GQXk8S
— Aric Toler (@AricToler) July 28, 2022
Pria yang menyerupai pelaku dilaporkan terlihat dalam siaran media pemerintah Rusia, RT pada Juni lalu. Dalam rekaman tersebut, pria itu menenteng senapan runduk Dragunov dan berada di kawasan pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk, kota yang direbut Rusia pada 25 Juni lalu.
Dalam unggahan di kanal Telegram kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pria itu diidentifikasi sebagai bagian dari Batalion “Akhmat” Chechnya.
Pejabat Kiev sendiri telah menanggapi dugaan penyiksaan dan pengebirian serdadu Ukraina tersebut. Penasihat kantor kepresidenan Volodymyr Zelenskyy, Mykhaylo Podolyak berikrar pihaknya akan menangkap pelaku.
“Seluruh dunia harus mengerti: Rusia adalah negeri para kanibal yang menikmati penyiksaan dan pembunuhan. Namun, kabut perang tidak akan membantu eksekutor Rusia menghindari hukuman. Kami mengidentifikasi siapa pun. Kami akan menangkap siapa pun,” kata Podolyak dikutip Babel.
Baca Juga: Ukraina Investigasi Lebih dari 21.000 Kejahatan Perang Rusia Sejak Awal Invasi
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.