Baca Juga: Zelensky Murka NATO Tak Mau Tetapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Ukraina dan orang-orang yang meringkuk malam demi malam di tempat perlindungan bom mengatakan zona larangan terbang akan melindungi warga sipil, dan sekarang pembangkit listrik tenaga nuklir, dari serangan udara Rusia.
Tetapi para analis mengatakan pasukan darat Rusia, bukan pesawat, yang menyebabkan sebagian besar kerusakan di Ukraina.
Apa yang sebenarnya diinginkan Ukraina adalah intervensi lebih luas seperti yang terjadi di Libya pada 2011, ketika pasukan NATO melancarkan serangan terhadap posisi pemerintah, kata Justin Bronk, seorang peneliti di Royal United Services Institute di London.
Namun, itu tidak mungkin terjadi ketika lawannya adalah Rusia.
"Mereka ingin melihat Barat menyapu dan mengeluarkan artileri roket yang menghantam kota-kota Ukraina," kata Bronk.
"Kami tidak akan berperang melawan tentara Rusia. Mereka adalah kekuatan besar bersenjata nuklir. Tidak mungkin kita bisa memodelkan, apalagi mengendalikan, rantai eskalasi peristiwa yang akan datang dari tindakan seperti itu.”
Baca Juga: Masuk Hari ke-10, Ini Kronologi dan Sederet Peristiwa Penting sepanjang Perang Rusia-Ukraina
Prediksi bahwa Rusia akan segera menguasai langit di atas Ukraina belum membuahkan hasil.
Pakar militer bertanya-tanya mengapa Rusia memilih untuk meninggalkan sebagian besar pesawat tempur sayap tetapnya di darat selama serangan darat besar-besaran ini.
Salah satu penjelasan melihat, mungkin pilot Rusia belum terlatih dengan baik dalam mendukung operasi darat skala besar, karena operasi pada skala itu membutuhkan koordinasi yang presisi dengan artileri, helikopter, dan aset lainnya di teater perang yang bergerak cepat.
"Saya pikir mungkin mereka sedikit khawatir karena itu adalah daerah yang sangat terbatas. Tidak seperti Timur Tengah, di mana ada segala macam ruang untuk berkeliaran di udara," kata Robert Latif, pensiunan Mayor Jenderal AU Amerika Serikat yang sekarang mengajar di Universitas Notre Dame.
"Mereka bisa dengan mudah menyimpang melewati perbatasan," jelasnya.
“Dengan sistem pertahanan udara Ukraina dan Rusia, serta pesawat Rusia dan Ukraina, betapa pun sedikit yang Ukraina miliki dan semua pesawat Rusia yang terbang di wilayah itu, sungguh bisa sangat membingungkan. Saya pikir mungkin mereka sedikit khawatir apakah mereka (NATO) bisa benar-benar dapat melakukannya (zona larangan terbang)."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.