Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Bebaskan Staf UNHCR dan 2 Jurnalis Asing, Alasan Penahanan: Dokumen Tak Lengkap

Kompas.tv - 12 Februari 2022, 13:45 WIB
taliban-bebaskan-staf-unhcr-dan-2-jurnalis-asing-alasan-penahanan-dokumen-tak-lengkap
Ilustrasi. Anggota Taliban berjalan di Danau Qargha yang membeku di dekat Kabul, Afghanistan, Jumat (11/2/2022). Taliban dilaporkan telah membebaskan dua jurnalis asing dan staf UNHCR yang sempat ditangkap. (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban telah membebaskan sejumlah staf badan pengungsian PBB (UNHCR) dan dua jurnalis asing yang bekerja dengan organisasi itu. Taliban membebaskan mereka hanya beberapa jam setelah ditangkap di Kabul, Jumat (11/2/2022).

Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi Taliban Zabihullah Mujahid pun mengumumkan alasan penahanan usai pengumuman pembebasan tersebut.

Menurut Mujahid, jurnalis dan staf UNHCR ditahan karena dokumen yang menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk UNHCR, tidak lengkap.

Mujahid pun menyampaikan mereka segera dibebaskan begitu identitas mereka berhasil dikonfirmasi.

UNHCR segera merilis pernyataan begitu staf dan dua jurnalis tersebut dibebaskan. Organisasi itu juga menegaskan mereka tetap akan bekerja untuk rakyat Afghanistan.

“Kami lega bisa mengonfirmasi pembebasan dua jurnalis yang bertugas dengan UNHCR dan warga negara Afghanistan yang bekerja dengan mereka di Kabul,” tulis pernyataan UNHCR.

Baca Juga: Taliban Tahan Staf UNHCR dan 2 Wartawan Asing di Kabul

Penangkapan ini tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutuskan untuk memblokir setengah dari aset Afghanistan yang dibekukan di AS.

Biden memutuskan bahwa 3,5 miliar dolar AS dari total aset 7 miliar dolar akan diberikan ke keluarga korban tragedi 9/11. Sedangkan 3,5 miliar dolar AS akan dicairkan untuk membantu Afghanistan.

Salah satu jurnalis asing yang sempat ditahan Taliban adalah Andrew North, mantan jurnalis BBC yang sudah bekerja lama di Afghanistan.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x