Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga dipastikan hadir.
Baca Juga: Jelang Pembukaan Olimpiade Musim Dingin, Tim Jerman Dilanda Kasus COVID-19
Keduanya juga tengah menghadapi friksi denngan Barat, apalagi Vucic sempat menyebut Xi Jinping sebagai saudaranya, setelah China menyuplai Serbia dengan respirator dan vaksin.
Pemimpin Arab Saudi Qatar dan Uni Emirat Arab juga diperkirakan akan datang, mengingat China merupakan pembeli minyak terbesar Saudi.
China juga pelanggan utama Qatar untuk gas alam.
Pemimpin lima negara Asia Tengah, Kazakhstan, Turkmenistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan juga dipastikan datang ke China.
Begitu juga dengan Pemimpin Argentina, Presiden Alberto Fernandez, yang tengah berbincang dengan China yang berencana membantu negara Amerika Selatan itu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.
Baca Juga: Pengakuan Hacker yang Lakukan Serangan Siber ke Korea Utara, Ternyata Aksi Balas Dendam
Sementara itu, Presiden Ekuador Guillermo Lasso juga diperkirakan hadir mengingat ia tengah berusaha melakukan renegosiasi terkait utang negaranya dengan China sebesar 4,6 miliar dolar AS (Rp10,3 triliun).
Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebereyesus juga menegaskan bakal hadir.
Namun, keluarga kerajaan Norwegia dan Swedia, serta pemimpin negara Jerman, Austria, dan Swiss, diperkirakan tak akan hadir karena pandemi Covid-19.
Begitu juga Denmark, Belanda, dan Selandia Baru, meski mereka juga mengungkapkan kekhawatiran situasi hak asasi manusia di China.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.