WELLINGTON, KOMPAS.TV — Tonga akan memberlakukan lockdown pada Rabu (2/2/2022) malam, setelah menemukan infeksi virus Corona pada dua pekerja pelabuhan yang membantu mendistribusikan bantuan yang tiba di negara Pasifik itu, setelah terjadinya letusan gunung berapi dan tsunami.
Pengumuman mendesak oleh Perdana Menteri Tonga Siaosi Sovaleni tampaknya membuktikan kekhawatiran yang mereka prediksi sebelumnya. Sebelumnya pemerintah Tonga sempat was-was dalam menerima bantuan, karena khawatir para pembawa bantuan akan menyebarkan Covid-19 di negara yang telah bebas penyakit tersebut.
Letusan gunung berapi dan tsunami bulan lalu di Tonga telah mencemari air minum, memutus komunikasi dan menyebabkan puluhan orang kehilangan tempat tinggal.
Tiga orang tewas di Tonga dan dua di Peru setelah tsunami melintasi lautan.
Baca Juga: Bantuan dari Inggris dan Australia Tiba di Tonga
Kapal dan pesawat dari Australia, Selandia Baru, Jepang, Inggris, dan China telah mengirimkan bantuan.
Negara-negara itu telah berjanji untuk mengirimkan pasokan air bersih dan obat-obatan mereka tanpa melakukan kontak dengan siapa pun di daratan di Tonga, yang biasanya mengharuskan para pelancong yang datang untuk melakukan karantina selama tiga minggu.
Ancaman masuknya virus semakin digarisbawahi ketika puluhan pelaut di atas kapal bantuan Australia HMAS Adelaide melaporkan telah terinfeksi Covid-19.
Anggota kru dalam penerbangan bantuan dari Jepang juga melaporkan telah terinfeksi virus.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.