PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn akan ditunjuk menjadi utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Hal ini diumumkan oleh perdana menteri Kamboja sekaligus ketua ASEAN 2022, Hun Sen, Rabu (15/12/2021).
Kamboja sendiri mengambilalih keketuaan ASEAN sejak Oktober 2021 lalu. Pada era keketuaannya, Kamboja mengindikasikan hendak mengambil sikap lebih lunak terhadap Myanmar.
Hubungan Myanmar dengan ASEAN meregang usai kudeta militer Februari silam. ASEAN melarang perwakilan junta militer hadir di KTT. Sebaliknya, pemerintahan Jenderal Min Aung Hlaing melarang utusan khusus menemui pemimpin terguling, Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: AS-PBB Kutuk Junta Militer Myanmar yang Bunuh 11 Orang, Berlakukan Sanksi Pelanggaran HAM
PM Kamboja pun berupaya memperbaiki hubungan ini. Hun Sen sendiri telah mengumumkan akan mengunjungi Myanmar pada Januari mendatang. Ini adalah kunjungan resmi pertama ke Myanmar sejak kudeta militer.
Hun Sen menyebut ia ragu ASEAN atau Kamboja bisa menyelesaikan krisis yang dihadapi Myanmar. Namun, politikus 69 tahun ini berniat mencoba bantu menyelesaikannya.
ASEAN sendiri selama ini berupaya menjalankan peran mediasi dalam krisis politik Myanmar. Pada April 2021, ASEAN-Myanmar mencapai lima poin konsensus untuk mengembalikan perdamaian. Namun, pihak junta militer ogah-ogahan menerapkannya.
Sebelumnya, utusan khusus ASEAN untuk Myanmar dijabat oleh Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam, Erywan Yusof.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Dituduh Bunuh 13 Warga Desa, Jasadnya Dibakar
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.