PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dilaporkan akan menggelar kunjungan resmi ke Myanmar pada Januari 2022. Hal tersebut diumumkan juru bicara pemerintahan Kamboja, Selasa (7/12/2021).
Hun Sen dilaporkan menjamu Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin. Lwin menyampaikan undangan dari pemimpin junta militer, Jenderal Min Aung Hlaing.
Rencana kunjungan Hun Sen pun akan menjadi kunjungan kepala negara pertama ke Myanmar sejak kudeta militer. Sebelumnya, Myanmar cenderung dikucilkan oleh negara-negara ASEAN.
Pada era kepemimpinan Brunei Darussalam tahun 2021, ASEAN melarang perwakilan junta militer Myanmar menghadiri KTT pada Oktober 2021.
Hubungan kedua pihak menegang setelah junta militer Myanmar tak memperbolehkan utusan khusus ASEAN menemui pemimpin tertinggi yang dikudeta, Aung San Suu Kyi.
ASEAN sendiri selama ini berusaha menjadi mediator krisis politik Myanmar. Pada April 2021, ASEAN menyetujui lima poin penyelesaian konflik Myanmar. Namun, junta militer menerapkannya dengan lambat.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Tunda Keputusan tentang Siapa Berhak Wakili Myanmar dan Afghanistan di PBB
Akan tetapi, sikap ASEAN boleh jadi melunak seiring kepemimpinan Kamboja pada 2022. Kamboja resmi memegang kepemimpinan ASEAN menggantikan Brunei pada Oktober lalu.
PM Hun Sen sendiri mengaku hendak mengizinkan pemimpin Myanmar menghadiri KTT ASEAN tahun depan. Ia memakai prinsip non-intervensi ASEAN sebagai alasan menerima Myanmar.
“Jika saya tidak bekerja sama dengan pemimpin (negara) saat ini, lalu dengan siapa saya harus bekerja?” kata Hun Sen saat meresmikan jalan baru di Provinsi Prey Veng.
Rencananya, Hun Sen akan mengunjungi Myanmar pada 7-8 Januari 2022.
Baca Juga: Indonesia Tidak Undang Myanmar dan Sudan dalam Bali Democracy Forum Tahun Ini
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.