“Saya mendapati gadis muda yang namanya baru saya tahu bertahun-tahun kemudian adalah Sharbat Gula, di pojokan. Tatapannya intens, menghantui, sungguh tajam menusuk, dan dia baru berusia sekitar 12 tahun,” ujar McCurry seperti dikutip dari artspace.com.
Lantaran gadis itu sangat pemalu, McCurry pun menggunakan taktik untuk memotretnya.
“Jika saya memotret anak-anak yang lain dulu, dia kemungkinan akan lebih setuju karena tak mau ketinggalan dari anak-anak lainnya,” terang McCurry yang kemudian memotret dua gadis lain.
Baginya, menjalin hubungan dengan objek fotonya amat penting, hingga ia tak mau sekadar memotret.
Menurut McCurry, suasana berdebu dan berisik dari suara belasan gadis muda yang berlarian ke sana ke mari saat itu, langsung berubah saat ia memotret Gula.
“Saya tak mendengar suara apa pun atau melihat anak yang lain. Untuk sesaat, segalanya tampak sempurna: cahayanya, latar belakangnya, dan ekspresi di matanya. Sungguh koneksi yang sangat kuat,” terang Mc Curry.
Baca Juga: National Geographic Akui Samudra Selatan sebagai Samudra Ke-5 Bumi
McCurry baru menyadari kekuatan jepretan fotonya saat ia kembali ke New York, Amerika Serikat dan melihat hasil fotonya. Saat itu, teknologi digital belumlah semaju sekarang. Dengan teknologi kamera analog, hasil foto baru diketahui saat dicetak.
“Ada ambiguitas yang amat mencolok pada ekspresinya. Bukan sekadar senyum atau cemberut, tapi campuran antara keingintahuan dan kewaspadaan di matanya yang menuai respons dari orang-orang yang melihatnya,” papar McCurry.
Meski foto itu diakuinya sangat kuat, namun awalnya National Geographic hendak menggunakan foto Gulla yang lain.
Semula, editor foto National Geographic hendak menerbitkan foto Gulla yang tengah menutup wajah bagian bawahnya dengan syalnya, dan matanya yang hijau tajam itu tetap terlihat.
Namun, editor majalah Bill Garrett kemudian justru memilih frame foto McCurry yang lain, yang kini menjadi foto ikonik si Gadis Afghanistan.
“Saya ingat betul, foto Steve yang kini terkenal itu semula tersisih. Tapi begitu saya melihatnya, saya langsung tahu bahwa foto itu adalah foto yang luar biasa,” tutur Garrett yang kemudian menganulir pilihan editor foto, hingga foto Gadis Afghanistan McCurry pun tercetak di sampul depan majalah NatGeo edisi Juni 1985.
“Para pembaca menyukainya. Responsnya sungguh sangat cepat. Steve menciptakan foto yang telah menawan hati jutaan orang di seluruh dunia. Sepasang mata hijau yang menghantui itu menatap langsung dari sampul majalah, mengungkap penderitaannya, menangkap tatapan kita,” pungkasnya.
Sumber : artspace.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.