Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Marah Tak Diundang dalam KTT ASEAN, Tegaskan Keberatannya
Ia juga mengatakan bagaimana dirinya dilatih untuk menemukan suku Uighur ketika dipindahkan ke wilayah tersebut.
Jiang mengungkapkan pasukan keamanan, memonitor telepon menggunakan sistem kamera pengenal wajah untuk membuat populasi tetap di bawah kontrol mereka.
Mereka juga akan menangkap siapa pun yang mereka inginkan untuk disiksa.
Menurut Jiang, polisi memiliki banyak alat untuk memberikan rasa sakit maksimal bagi para tahanan.
Tongkat, rantai dan tongkat listrik biasa digunakan untuk menciptakan trauma benda tumpul, sedangkan kantong plastik dan air digunakan untuk mencekik.
“Anda akan meletakkan kawat di antara dua ujung dan diletakkan di antara alat kelamin mereka untuk disetrum,” ujarnya.
Ia juga mengatakan penyiksaan untuk tahanan pria dan perempuan berbeda.
Baca Juga: Perempuan Diperkosa di Kereta Penuh Penumpang, Tak Ada yang Menolong
Saat diinterogasi mereka akan diborgol, dan tangan mereka berulang kali dipukulkan ke meja.
“Setelah dua atau tiga menit, mereka akan menangis karena sangat menyakitkan,” kata Jiang.
Jiang pun mengungkapkan banyak dari rekan-rekannya terlihat menikmati penyiksaan tersebut.
Ia pun menggambarkan mereka memiliki psikologi yang tak normal dan merasa penyiksaan tersebut menyenangkan.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.