Semua vial berasal dari satu lot, tetapi dua lot vaksin lainnya dari lini produksi Rovi yang sama juga ikut ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan.
Ketiga lot itu adalah satu-satunya yang terpengaruh oleh masalah manufaktur, kata pernyataan itu.
Rovi sepenuhnya memeriksa fasilitas manufaktur vaksin dan menerapkan prosedur baru untuk menghindari masalah serupa di masa depan, tambahnya.
Penggunaan vaksin Moderna dari batch yang berbeda juga dihentikan sementara di tiga wilayah di Jepang minggu ini.
Dalam beberapa kasus, zat asing ditemukan di dalam botol yang tidak digunakan, sementara yang lain tampaknya merupakan akibat dari jarum yang dimasukkan secara tidak benar yang menyebabkan bagian dari sumbat karet botol terkoyak.
Baca Juga: 84 Pasien Covid-19 di Jepang Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Rumah dalam Enam Bulan
Masalah kontaminasi mendapat lebih banyak perhatian setelah kementerian kesehatan Jepang mengatakan pada hari Sabtu bahwa dua pria, berusia 38 dan 30 tahun, meninggal di bulan Agustus, hanya beberapa hari setelah menerima dosis Moderna kedua mereka. Masing-masing menerima dosis suntikan vksin dari salah satu lot yang ditangguhkan penggunaannya.
Penyebab kematian kedua kasus tersebut masih diselidiki.
Moderna dan Takeda mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa tidak ada bukti kematian tersebut disebabkan oleh vaksin. "Hubungan saat ini dianggap kebetulan," kata perusahaan dalam pernyataan itu.
Sekitar 500.000 orang menerima suntikan dari tiga batch vaksin buatan Moderna yang ditangguhkan, kata Taro Kono hari Jumat, menteri Jepang yang bertanggung jawab atas kampanye vaksinasi.
Moderna sendiri mengatakan belum bisa memastikan berapa banyak dosis yang terlanjur didistribusikan dari batch yang kini ditangguhkan penggunaannya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Reuters
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.