PYONGYANG. KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terus melancarkan praktek tangan besi terhadap pejabat pemerintahannya.
Seorang pejabat militer berpangkat Mayor Jenderal dikabarkan telah dihukum mati dengan ditembak setelah mengabaikan permintaan khusus Kim Jong-un.
Ia menyebut permintaan Kim Jong-un untuk memberikan suplai makanan ke warganya sebagai sesuatu yang tak realistis.
Dilaporkan Daily NK, seorang sumber Rabu (28/7/2021) mengungkapkan Mayor Jenderal tersebut merupakan komandan logistik markas besar dari Kamp Latihan 185.
Baca Juga: Gara-gara Tak Bertepuk Tangan pada Kim Jong-Un, Menteri Pertahanan Korea Utara Dieksekusi Mati?
Ia pun disidang pada mahkamah militer karena mengatakan perintah Kim Jong-un sebagai perintah yang mengabaikan kenyataan.
Ia pun dieksekusi mati dengan ditembak pada 18 Juli lalu.
Kim sebelumnya memang telah memerintahkan agar gudang militer melakukan distribusi beras kepada publik, terkait bencana kelaparan di negara itu.
Menurut sumber itu, masyarakat menyadari eksekusi tersebut setelah otoritas mengirimkan surat pemberitahuan kepada pejabat militer yang setingkat kepala departemen dan di atasnya.
Pada surat yang dikirimkan 22 Juli lalu, memberitahukan detail mengenai contoh dari hukuman keras yang diberikan pemerintah.
Pemberitahuian itu mengatakan bahwa setelah menerima perintah khusus dari partai berkuasa, sang komandan secara diam-diam mengeluh.
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.