Kompas TV internasional kompas dunia

Unik, Ribuan Makam Muslim Kuno di Sudan Ditemukan Membentuk Galaksi dan Deretan Bintang

Kompas.tv - 9 Juli 2021, 17:31 WIB
unik-ribuan-makam-muslim-kuno-di-sudan-ditemukan-membentuk-galaksi-dan-deretan-bintang
Ribuan makam muslim kuno di Sudan membentuk pola galaksi dan bintang. (Sumber: Stefano Costanzo/ZME Science)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

KASSALA, KOMPAS.TV - Arkeolog di Sudan melakukan penemuan penemuan unik ribuan makam Muslim kuno yang seperti membentuk galaksi dan deretan bintang.

Penemuan tersebut terjadi di wilayah Kassala, yang berbatasan dengan negara Eritrea. 

Arkeolog lokal sebelumnya telah menemukan banyak monumen pemakaman di seluruh wilayah yang tandus tersebut.

Termasuk di antaranya struktur makam kubah Islam yang disebut qubbas.

Baca Juga: Mengejutkan, Kedubes AS Kecam Ulah Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina

Kassala sendiri sebelumnya didiami oleh masyarakat Beja yang merupakan semi-nomadik selama lebih dari 2.000 tahun.

Karena tempatnya yang terpencil, selalu sulit untuk memahami makam misterius yang dibangun pada beberapa periode dan konteks budayanya itu. 

Para peneliti dari Universitas Naples L’Orientale dan Korporat Nasional Barang Antik dan Museum Sudan melakukan pandangan mata burung untuk melihat wilayah tersebut melalui gambar satelit.

Mereka pun menemukan ada lebih dari 1.000 makan di area sekitar 4.100 km persegi.

Seperti dikutip dari ZME Science, setelah dilakukan penerapan model Neyman-Scott Cluster, menunjukkan bahwa struktur kuburan memiliki pola mirip galaksi, berdasarkan faktor geologis dan sosial.

Baca Juga: Ditertawakan karena Tutupi Kepala dengan Kantong Plastik saat Vaksinasi, Kakek Ini Akhirnya Dipuji

Model Neyman-Scott Cluster sendiri dikembangkan untuk mempelajari pola spasial galaksi dan bintang.

Sama seperti bintang di galaksi yang cenderung berkumpul di sekitar pusat gravitasi tinggi, makam di Kassala mengelompok di ratusan titik di sekitar titik induk.

Makam muslim ini kemungkinan berkumpul mengelilingi makam tertua dan terpenting.

Distribusi galaksi ini muncul terutama sebagai akibat dari kondisi goelogi lokal.

Medan kasar di Kassala berarti hanya sejumlah kecil lokasi yang cocok untuk menempatkan makam atau mencari bahan yang diperlukan.

Baca Juga: Pfizer Kembangkan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Untuk Lawan Varian Delta

Menurut para peneliti distribusi makro ini dilengkapi dengan distribusi mikro di mana makam lain ditempatkan di dekat struktur yang lebih tua karena kepentingan budaya yang tinggi.

Akibatnya, makam yang lebih muda terlihat menjauh dari makam yang lebih tua, seperti bintang di galaksi.

Pada studi yang dipublikasikan oleh jurnal Plos One, menunjukkan ini pertama kalinya ada pendekatan kosmologi yang diaplikasikan pada arkelogi.

Hal ini menunjukkan dibutuhkan lebih banyak penelitian antar-keilmuan yang mungkin bisa memberikan pandangan baru atas asal mua situs arkeologi.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x