Ia juga berlari dengan anggota klub lari jarak jauhnya setiap hari Minggu.
Baca Juga: Di Sidang Majelis Umum, Menlu Retno Serukan Tiga Langkah Kongkrit PBB untuk Palestina
Ia memilih berlari di jalanan pegunungan di Liaoning.
Namun di musim dingin, Wang Lang baru berlari di jalanan aspal.
“Raya-rata setiap tahun, ia berlari tujuh bulan di gunung dan lima bulan di jalanan,” bunyi laporan Sina.
Wang juga pencinta mendaki gunung, dan berpartisipasi di Festival Mendaki Gunung Internasional Taishan.
Baca Juga: Pria Australia yang Terjebak di India Akhirnya Meninggal karena Covid-19
Di ajang itu, ia menempati urutan ke-27, dari ribuan peserta.
Ia juga pernah berpartisipasi dalam kompetisi ekstrim, di mana ia harus berlati memutari trek lari sebanyak 208 kali setelah tak tidur 48 jam.
Uniknya, Wang tak pernah mengalami cedera di lutut atau engkelnya selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Menlu Retno Minta PBB Pastikan Akses Kemanusiaan dan Perlindungan Sipil di Palestina
Menurutnya, hal itu dikarenakan masa kecilnya yang keras, sehingga tubuh dan mentalnya telah terlatih.
Ia menegaskan, masalah seriusnya hanya katarak yang menimpa matanya.
Itu sebabnya ia menyelesaikan marathon Liaoning menggunakan bantuan lampu, sehingga bisa melihat lebih baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.