4. Kekurangan gizi
Kondisi kekurangan gizi yang terjadi terus menerus akan mengakibatkan kurang energi kronik (KEK). Ibu hamil yang mengalami kurang gizi dapat meningkatkan risiko pendarahan saat melahirkan, keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan stunting.
Oleh karena itu, kekurangan gizi pada wanita bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Obesitas
Seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas jika mengalami kelebihan berat badan di atas 120 persen dari berat badan idealnya. Ibu hamil yang mengalami obesitas dapat menyebabkan kelainan pada janin, preeklampsia, diabetes, dan keguguran.
Penderita obesitas yang merencanakan kehamilan disarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan perawatan untuk menurunkan berat badan.
6. Sifilis
Sifilis atau yang dikenal dengan istilah penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum. Penderita sifilis yang sedang hamil berisiko mengalami keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan kecacatan pada bayi.
Bagi penderita sifilis yang ingin memiliki momongan, wajib berkonsultasi rutin ke dokter dan meminum obat secara teratur.
7. TORCH
TORCH merupakan infeksi yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus II. Wanita yang menderita salah satu di antara keempat infeksi ini akan menyebabkan infertilitas atau kemandulan dan janin berisiko mengalami kecacatan.
Untuk pencegahannya, Anda bisa melakukan tes kesehatan, melakukan vaksinasi Mumps Measles Rubella (MMR) 3–6 bulan sebelum rencana hamil, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Jika ingin merencanakan kehamilan, sebaiknya melakukan tes kesehatan sejak dini dan berkonsultasi dengan dokter, ya. Selain itu, tetap lakukan PHBS agar terhindar dari penyakit yang mengancam kesehatan.
—-
Sumber:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.