Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Hindari 7 Hal Ini Jika Tak Ingin Anak Menjadi Sosok yang Minder

Kompas.tv - 11 Januari 2022, 13:04 WIB
hindari-7-hal-ini-jika-tak-ingin-anak-menjadi-sosok-yang-minder
Ilustrasi. terkadang tanpa disadari, orang tua justru menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri. Penyebabnya bisa jadi dari ucapan yang dilontarkan. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Hampir setiap orang tua ingin anaknya percaya diri yang tinggi dan nyaman dengan dirinya sendiri. Biasanya kesehatan mental anak lebih stabil jika kepercayaan dirinya tinggi.

Namun, terkadang tanpa disadari, orang tua justru menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri. Penyebabnya bisa jadi dari ucapan yang dilontarkan.

Minder atau rendah diri berpengaruh pada psikologi anak, baik sementara atau untuk jangka waktu yang lebih lama.

Melansir CNBC, ada tujuh ucapan orang tua yang bisa membuat anak minder dan sebaiknya dihindari.

1. Melarang Anak Mendekati Orang Tua

Kerap kali anak sengaja mendekati orang tua untuk mengetahui apa yang dilakukan orang tuanya. Sebab, mereka penasaran dengan apa yang kita lakukan dan ingin berpartisipasi.

Sayangnya, tidak jarang orang tua menganggap dan menanggapinya sebagai gangguan. Misalnya dengan mengatakan "jangan ke sini, bermain di sana saja".

Disarankan, biarkan anak melihat kegiatan orang tua dan libatkan mereka jika aktivitas itu aman bagi mereka.

2. Memarahi Anak saat Gagal

Saat anak belajar melakukan sesuatu, seperti menulis, tidak jarang tulisannya terlihat kacau atau semrawut.

Hal itu bisa jadi menyebabkan orang tua frustrasi karena anak dianggap melakukan kesalahan. Misalnya dengan mengatakan, "kalau menulis yang bagus, jangan berantakan".

Baca Juga: Terlalu Banyak Menonton Konten Boneka Arwah, Ini Bahayanya bagi Anak-Anak

Orang tua disarankan menahan diri dan jangan langsung marah. Proses belajar tidak melulu tentang keberhasilan, tetapi belajar dari kegagalan yang berulang-ulang agar hasilnya lebih baik.

3. Tidak Boleh Menangis

Melarang anak laki-laki menangis merupakan salah satu wujud penekanan emosi anak dengan dalih gender.

Melarang mereka menangis dengan alasan sebagai tanda kelemahan sangat tidak disarankan, karena mereka jadi menahan diri untuk berekspresi.

Biarlah anak menunjukkan emosi seperti menangis, marah, atau sedih. Bantu mereka untuk mengelola emosi dengan cara yang efektif.

4. Menyebut Diri dengan Kata Miskin

Mengatakan, “Ibu tidak bisa membelikanmu sepatu karena kita miskin” dinilai dapat menumbuhkan mentalitas buruk bagi anak, yaitu belas kasihan berlebihan bagi diri sendiri dan keluarga.

Lebih baik, berikan pengertian dengan bahasa yang sederhana.

5. Meremehkan Kemampuan Anak

Salah satu contoh ucapan yang meremehkan kemampuan anak adalah "masa begitu saja tidak bisa".

Ucapan ini dinilai akan menurunkan rasa pecaya diri anak secara langsung, karena meremehkan kemampuannya.

Biarkan anak belajar. Tahan rasa frustrasi dan ulangi dengan tenang agar materi yang kamu ajarkan dapat diaplikasikan dengan baik.

6. Membandingkan dengan Teman atau Saudara

Membandingkan anak dengan temannya dapat menurunkan harga diri dan meningkatkan rasa minder mereka.

Baca Juga: Kak Seto Minta Orang Tua Jadi Garda Terdepan bagi Kesehatan Anak di Masa Sulit Ini

Ketahui bahwa setiap anak memiliki kapabilitasnya masing-masing. Mengajarkan anak bagaimana menjadi lebih baik dan jangan selalu berpatokan dengan hasil sangat disarankan.

7. Tidak Menghargai Upaya Belajarnya

Salah satu contoh ucapan yang menghina adalah "kapan kamu bisa kalau lambat begini?"

Ucapan seperti itu dapat menyebabkan anak takut mencoba dan mengeksplorasi sesuatu, karena selalu mendapatkan kritikan yang menghina dari orang tua.

Percaya pada proses dan biarkan anak mempelajari sesuatu dengan caranya sendiri.



Sumber : grid.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x