YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap perusahaan pasti ingin merekrut kandidat terbaik untuk bekerja di perusahaannya. Untuk menemukan kandidat terbaik, perekrut akan melihat daftar riwayat hidup atau CV pelamar.
Namun, saat ini, ada sejumlah pertimbangan lain yang akan dilihat oleh perekrut, termasuk melalui akun media sosial pelamar.
Hal itu bukan tanpa alasan. Aktivitas kandidat di media sosial dan jejaringnya dapat menggambarkan beberapa hal secara personal.
Dari unggahan dan kiriman di media sosial tersebut, perekrut dapat menilai kepribadian calon karyawan yang melamar di perusahaan.
Metode perekrutan karyawan dengan mengecek latar belakang kandidat melalui media sosial sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan, bahkan BUMN.
Setidaknya, 18% perekrut mengaku konten di media sosial kandidat memiliki peran dalam merekrut seseorang.
Baca Juga: Mengapa Orang Bunuh Diri dan Menyiarkannya di Media Sosial?
Setidaknya ada tujuh hal yang dilihat oleh perekrut dalam menentukan penerimaan calon karyawan. Berikut alasannya seperti mengutip laman Alumni UGM via Kompas.
1. Profil media sosial kandidat menunjukkan kesan kepribadian yang baik dan cocok dalam organisasi (50%).
2. Profil kandidat didukung kualifikasi profesional kandidat (39%).
3. Profil menunjukkan bahwa kandidat adalah pribadi yang kreatif (38%).
4. Kandidat menunjukkan keterampilan komunikasi yang solid (35%).
5. Kandidat memiliki lingkaran pertemanan yang baik (33%).
6. Orang lain memasang referensi yang baik tentang kandidat (19%).
7. Kandidat menerima penghargaan-penghargaan (15%).
Berdasarkan sejumlah hal tersebut, sebaiknya mulailah membangun dan mempertahankan citra positif di media sosial.
Sumber : grid.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.