Kompas TV entertainment musik

Voice of Baceprot Rilis Lagu Baru Mighty Island, Gaungkan Kerisauan atas Kerusakan Alam

Kompas.tv - 5 Oktober 2024, 23:55 WIB
voice-of-baceprot-rilis-lagu-baru-mighty-island-gaungkan-kerisauan-atas-kerusakan-alam
Trio perempuan muda pengusung musik metal dari band Voice of Baceprot. (Sumber: Voice of Baceprot)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Band rock Voice of Baceprot (VOB) merilis lagu Mighty Island tentang keprihatinan terhadap kerusakan alam.

Band dihuni oleh Firda “Marsya” Kurnia (gitar & vocal), Widi Rahmawati (bass), Euis Sitti Aisah (drum) mencoba kembali menginsyafi relasi antara manusia dan alam. Mereka mencoba menelisik aktivitas manusia ternyata telah menjadi faktor dominan dalam kerusakan lingkungan.

Kenyataan pahit ini membuat mereka terbenam dalam pertanyaan "Apa yang bisa kita perbuat sebagai manusia, sebagai subjek perusak yang dominan untuk menghentikan dominasi itu?"

Baca Juga: Penonton Merapat! Ada Fortwnty, Mahalini hingga Elvy Sukaesih, Cek Line Up Synchronize Fest Hari Ini

“Secara gamblang Mighty Island dibuat untuk menggambarkan kehancuran alam yang disebabkan oleh tindakan-tindakan manusia, seperti pemusnahan hutan dan lahan hijau, pencemaran laut, perburuan liar, dan perilaku-perilaku ugal-ugalan manusia yang menjadi penyokong mutlak krisis iklim," jelas Voice of Baceprot dalam siaran persnya, Sabtu (5/10/2024).

Penekanan kata Island dalam judul lagu tersebut dimaksudkan sebagai simbol penghantar rasa getir bahwa bumi yang dahulu indah, kokoh, dan menjadi sumber beragam kehidupan, kini kian terkikis habis-habisan oleh syahwat keserakahan penguasa.

Perilisan resmi format audio Mighty Island akan dilaksanakan dalam beberapa waktu ke depan. Sebagai pemanasan, VOB menghadirkan video lirik yang sudah bisa disimak di kanal YouTube Voice of Baceprot.

Baca Juga: Sosok Nike Ardilla Hadir di Synchronize Fest 2024 Hari Pertama, Ajak Penonton Nyanyi Bareng

Marsya mengatakan hal tersebut mereka lakukan sebagai salah satu upaya untuk menggaungkan suara risau itu secara lebih luas.

"Kami juga menganggap langkah itu sebagai upaya untuk mendapatkan kembali rumah ramah tempat bersemayamnya karya-karya kami," ungkap Marsya.


 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x