Pementasan teater, katanya, menjadi salah satu metode yang bisa dimanfaatkan untuk mengetuk kesadaran bersama, tentang betapa pentingnya menghargai dan menghormati perempuan.
Namun, katanya, semua gugatan dan perjuangan itu tidaklah dalam kerangka saling mengalahkan.
“Setidaknya perempuan diletakkan dalam posisi terhormat,” kata dia.
Sutradara Putu Fajar Arcana mengatakan ia ingin menyajikan bentuk teater yang akrab dengan seluruh elemen penginderaan dalam diri manusia.
Secara visual, para penonton akan diajak berpetualang menikmati keindahan lanskap yang disajikan teknologi multimedia.
Selain itu, secara auditif, ia akan mengajak para penonton menyimak dan mendengar lagu yang digubah oleh musisi dan aktris film, Ayu Laksmi.
Putu Fajar Arcana sejak awal telah memilih Ayu Laksmi untuk menggubah lirik-lirik yang ia tulis untuk pementasan Drupadi.
Menurutnya, nuansa musik yang digarap Ayu pas dengan suasana yang ingin dia bangun dalam pementasan Drupadi.
“Ayu itu berhasil memadukan musik dunia dengan materi kekayaan etnik yang kita miliki. Lakon ini juga berangkat dari kekayaan tradisi yang kita miliki, tetapi dipresentasikan dengan platform yang akrab dengan generasi di masa kini,” kata Putu.
Monolog Drupadi diperkuat dengan eksplorasi tari yang digarap koreografer internasional Jasmine Okubo, serta musik oleh Kadapat.
Baca Juga: Unik! Teater Boneka ala Meksiko dari Bahan Daur Ulang Ramaikan Festival Boneka Internasional
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.