Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Umumkan Kenaikan Gaji PNS
Dengan dorongan itu, sektor tersebut berkontribusi sebesar 2,64 persen terhadap PDB.
Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah transportasi dan pergudangan, yakni sebesar 9,56 persen dengan kontribusi 6,24 persen.
Kinerja sektor ini didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan hari besar keagamaan, cuti bersama, dan libur sekolah; peningkatan volume pengiriman barang ekspor-impor; serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
Jumlah kunjungan wisatawan juga turut mendorong pertumbuhan sektor jasa lainnya yang sebesar 8,85 persen.
Meski mencatatkan pertumbuhan tertinggi, ketiga sektor tersebut bukan kontributor dominan terhadap PDB dari segi lapangan usaha.
Baca Juga: Masuk Daftar Pembayar Pajak Terbesar, Bos BRI Sebut BUMN Harus Untung agar Punya Dampak Sosial
Menurut Edy, terdapat lima sektor yang mendominasi pertumbuhan PDB dari lapangan usaha pada triwulan II dengan kontribusi 63,70 persen yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
Secara rinci, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 18,52 persen, pertanian 13,78 persen, perdagangan 12,99 persen, konstruksi 9,63 persen, dan pertambangan 8,78 persen.
Kinerja sektor industri pengolahan ditopang oleh permintaan domestik dan luar negeri, terutama terhadap industri makanan dan minuman berkat berbagai momen perayaan hari besar dan panen raya padi; industri logam dasar berkat permintaan luar negeri; serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh 8,01 persen.
Sektor industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan II, yaitu sebesar 0,79 persen.
Disusul sektor konstruksi 0,67 persen, perdagangan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi 0,50 persen.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.