JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, pemerintah akan melanjutkan pembangunan Tol Dalam Kota Bandung (Bandung Intra Urban Tol Road/BIUTR).
Basuki mengatakan, proyek itu sudah mangkrak 17 tahun padahal perannya penting untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung. Tol Dalam Kota Bandung akan dikerjakan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hal itu ia sampaikan usai pertemuan dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Kantor PUPR Jakarta, Rabu (28/2/2024).
"Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat untuk melanjutkan Bandung Intra Urban Tol Road," kata Basuki seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kemenkeu Jamin Proyek Tol Kediri-Tulungagung yang Digarap Gudang Garam
"Jadi kita lelangkan segera, kita meneruskan untuk mengatasi kemacetan di Bandung," tambahnya.
Bandung Intra Urban Tol Road rencananya akan dibangun sepanjanh 20,6 km. Berdasarkan data Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, ada enam pekerjaan yang akan dilakukan terkait BIUTR.
Yaitu akses Pasteur-Pasupati (2,6 Km), Pasupati-Soekarno Hatta (12,3 Km), Soekarno Hatta-Gedebage (2 Km), dan flyover Gedebage-Interchange 149 (2,66 Km), flyover Kopo-Leuwi Panjang (1,3 Km) dan flyover Kiaracondong-Buah Batu (1,96 Km).
Selain soal Tol Dalam Kota Bandung, ada empat kesepakatan antara Kementerian PUPR dengan Pemprov Jabar. Diantaranya soal peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Bogor.
Basuki menilai, peningkatan jalan tambang di Parung Panjang harus disertai dengan upaya Pemprov Jabar melanjutkan jalan khusus tambang. Kini pihaknya menunggu skema yang tengah disusun oleh Pemprov Jabar terkait pembangunan jalan khusus tersebut.
Baca Juga: Ketika Menteri Basuki Temani Jokowi Jongkok Periksa Kondisi Jalan di Sulsel
"Kami akan laksanakan peningkatan jalan provinsi. Tapi harus ada upaya Pemprov Jabar juga. Nanti kami bantu," ujarnya.
Kedua, adalah terkait jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). Di mana PUPR menargetkan pemenang lelang akan diketahui pada Juli 2024 agar proses pembangunan jalan tol tersebut bisa segera dilaksanakan.
Basuki juga menambahkan bahwa pihaknya mendapat laporan saat ini akan dilakukan adendum kualifikasi dan penambahan desain jalan tol terpanjang tersebut.
"Sehabis itu, setelah lebaran, April pertengahan akan dilelang. Kalau lelang itu dua bulan berarti Mei-Juni, Juli bisa ada pemenangnya. Dengan ada pemenangnya segera kita laksanakan konstruksinya," tuturnya.
Komitmen ketiga, dengan adanya Inpres Jalan Daerah, PUPR memastikan akan ada peningkatan anggaran bagi perbaikan jalan provinsi, kabupaten kota di Jawa Barat.
Baca Juga: Damri Buka Rute Bandara Sultan Hasanuddin-Tanjung Bira, Tarifnya Rp200.000
"(Anggaran) akan jauh lebih besar dibanding Tahun 2023. Usulannya ada Rp1,2 triliun untuk perbaikan jalan inpres di Jawa Barat ini," ungkapnya..
Ada juga inpres air minum dan pengelolaan air limbah yang menurut Basuki bisa dimanfaatkan Provinsi Jawa Barat.
Saat ini ada lima kabupaten/kota di Jabar belum memasukkan programnya antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cirebon dan Sukabumi.
"Lima hal itu yang jadi fokus, untuk bisa kita kolaborasikan antara Pemerintah Pusat dan Jawa Barat. Ini kesempatan yang baik dengan adanya Pak Gubernur, Pak Bey ini," terangnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.