Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Ahok Beberkan Alasan Harga Pertalite dan Solar Tak Turun saat Harga Minyak Dunia Melandai

Kompas.tv - 19 Juli 2023, 10:28 WIB
ahok-beberkan-alasan-harga-pertalite-dan-solar-tak-turun-saat-harga-minyak-dunia-melandai
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap alasan mengapa Pertamina tidak menurunkan harga BBM saat harga minyak mentah dunia juga sedang turun. (Sumber: Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap alasan mengapa Pertamina tidak menurunkan harga BBM saat harga minyak mentah dunia juga sedang turun. 

Ia menjelaskan, Pertamina menjual BBM subsidi dan BBM non subsidi. Untuk BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, harganya sudah ditetapkan pemerintah sehingga Pertamina tak bisa mengubahnya. 

Sedangkan harga BBM non subsidi memang mengikuti pergerakan harga minyam dunia, serta mempertimbangkan pula arus kas Pertamina. 

Ahok bilang, untuk Pertalite subsidi dari pemerintah Rp1.100 per liter. Tapi saat harga minyak dunia naik, jumlah subsidi itu tidak ditambah. Otomatis Pertamina harus "nombok" agar tetap bisa menjual Pertalite Rp10.000.

"Kan kita jual minyak, orang suka salah paham. Saya koreksi soal subsidi nih, supaya masyarakat paham. Kita kan ditentukan Rp 1.100, ketika harga minyak lagi tinggi, pemerintah kan enggak naikin minyak, Pertamina tuh nombok. Itu kalau lihat arus kasnya Pertamina, merah semua," kata Ahok kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Bantah Sewa Gedung Kantor Pusat di Gambir Rp328 M, Pertamina: Itu Aset Perusahaan

Ahok menegaskan, Pertamina tidak mengambil untung besar dari penjualan BBM. Karena Pertamina juga mengemban tugas dari negara untuk menyediakan BBM dengan harga terjangkau. 

"Terus kenapa minyak turun (BBM Pertamina) enggak turun (harganya)? Karena bandingin swasta, waktu naik kan kita enggak naikin, dan waktu turun, itu kita jual minyak di SPBU, ambil untung udah paling tipis karena memang tugas pemerintah," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Upaya lain yang dilakukan Pertamina untuk menyehatkan keuangan perusahaan, adalah dengan efisiensi dan optimalisasi biaya atau cost optimization. 

Di antaranya dengan menerapkan digitalisasi yang terintegrasi dalam proses bisnis dari hulu hingga hilir. Ahok menyebut, Pertamina bisa hemat Rp 3,27 miliar dollar AS dalam tiga tahun atau sepanjang 2021-2022. 

"Jadi Pertamina untung itu karena optimalisasi biaya sebetulnya," ujarnya. 

Baca Juga: Libur 1 Muharram 1445 H, Update Harga BBM di Pertamina, Shell, BP dan Vivo 19 Juli 2023

Pengehematan lainnya yang dilakukan Pertamina adalah tidak lagi menyewa gedung untuk kantor para pegawai dan memindahkan mereka ke aset properti Pertamina. 

"Kalau tidak mau bebankan minyak ke masyarakat, ya jelas lakukan penghematan. Penghematan paling nyata tuh ya pindahin kantor," ucap Ahok. 

"Ngapain kamu punya rumah, rumah kamu dibiarin, didudukin penghuni tidak berhak, terus kamu sewa rumah, lucu enggak? Kamu kerjanya deket rumah kamu dong. Itu saja logikanya," ujarnya. 

Pertamina memang menyewa sejumlah bangunan di Jakarta untuk kantor mereka. Lantaran lokasi kantor pusat di Gambir tidak bisa menampung semua pegawai. Salah satu bangunan yang disewa adalah Sopo Del Tower di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Gedung itu merupakan milik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. 

Baca Juga: Kemenhub Resmi Tetapkan Tarif LRT Jabodebek, Paling Mahal ke Bekasi Rp24.000

Tapi untuk bangunan kantor pusat di kawasan Gambir, Pertamina pastikan gedung itu adalah aset perusahan sehingga tidak perlu menyewa. 

“Klarifikasi, kantor pusat Pertamina di wilayah Gambir merupakan aset Pertamina Group. Artinya milik Pertamina, jadi Pertamina Group tidak sewa. Mungkin informasi yang beredar ketika disebut Pertamina sewa, langsung diasosiasikan ke Gedung Pertamina di Gambir,” kata VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso saat dikonfirmasi Kompas.TV, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Imbas KA Brantas Tabrak Truk Trailer Ada Kereta Telat 2,5 Jam, KAI Beri Kompensasi ke Penumpang

Sebelumnya beredar kabar jika Pertamina menggelontorkan dana Rp328 miliar untuk menyewa gedung kantor, termasuk kantor pusat di kawasan Gambir. 

“Memang benar Pertamina Group ada melakukan sewa gedung untuk menampung kebutuhan kantor yang tidak tertampung di Pertamina Group. Lokasi gedung yang disewa ada di beberapa tempat di Jakarta,” ujarnya.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x