Jokowi menyebut, saat ini efek pencabutan PPKM belum terlalu terasa karena baru saja dilakukan pemerintah.
“Kita harapkan itu, kan baru aja kan (pencabutan kebijakan PPKM), baru seminggu dua minggu, saya kira efeknya akan kelihatan nanti di bulan Februari,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan pencabutan PPKM bukan untuk gagah-gagahan kepada dunia internasional. Ia menyatakan hal itu sudah berdasarkan kajian mendalam, yaitu menunjukkan Indonesia mampu mengendalikan pandemi Covid-19.
Baca Juga: PT Nikomas Gemilang, Pabrik Sepatu Merek Dunia yang Janjikan 1 Kali Gaji ke Ribuan Karyawan Jika ...
"Pada akhir Tahun 2022 kemarin telah kita cabut PPKM bukan untuk gagah gagahan, tapi memang kajian selama 10 bulan terakhir angka-angka menunjukkan bahwa kita bisa mengendalikan Covid-19," ucap Jokowi saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2023, Senin (2/1) lalu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut, salah satu indikator Indonesia mampu mengubah status pandemi menjadi endemi, yakni angka bed occupancy ratio (BOR), positivity rate, hingga kematian karena virus Corona sudah di bawah standar WHO.
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih Jokowi-Maruf Pilih Ganjar, Pemilih Anies dapat Limpahan Suara Prabowo-Sandiaga
"Angka BOR, positivity rate kita semuanya di bawah. Angka kematian semuanya di bawah standar WHO, sehingga kemarin kita putuskan di akhir tahun PPKM dicabut," ujarnya.
Ia berharap kebijakan ini mampu memperbaiki perekonomian Indonesia di tahun 2023.
"Ini semoga bisa nanti mendorong mentriger ekonomi kita untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2022," ucap Jokowi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.