Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengungkapkan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 akan tumbuh lebih tinggi dari triwulan II-2022 yang sebesar 5,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
"Kuartal ketiga ini kami harapkan momentum pemulihan ekonomi masih akan kuat," ujarnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut APBN Jadi Alat Turunkan Kemiskinan, Targetnya 8,5 Persen di 2023
Sri Mulyani menyebutkan ekonomi Indonesia belakangan ini kian tumbuh semakin baik.
Hal tersebut dibuktikan dengan dalam tiga triwulan berturut berhasil tumbuh di atas 5 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik tersebut dimulai dari triwulan IV-2021 yang mengalami kenaikan sebesar 5,02 persen (yoy).
Lalu meningkat sebesar 5,01 persen (yoy) pada triwulan I-2022, serta sebesar 5,44 persen (yoy) di triwulan II-2022.
Di triwulan ketiga tahun ini, Sri Mulyani juga melihat perekonomian domestik masih terus pulih.
Meski di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sebesar 30 persen pada awal September 2022, Sri Mulyani mengatakan bahwa permintaan konsumen masih tunggi.
"Meski BBM naik, dimana-mana masih macet dan permintaan konsumen serta keyakinannya pun masih sangat kuat," ucapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi kepada Menkeu Sri Mulyani: APBN Kita, Dijaga! Hati-hati, Harus Produktif!
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.