JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 melonjak membuat kapasitas fasilitas kesehatan terutama rumah sakit semakin penuh. Akibatnya, pasien positif Covid-19 yang tak kebagian ruang perawatan di RS atau pun lainnya harus melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Saat melakukan isoman, bukan hanya aktivitas terbatas tetapi bertambahnya biaya seperti obat maupun vitamin yang menjadi kebutuhan prioritas. Lalu, berapa kisaran pengeluaran yang dibutuhkan saat isoman. Tentu hal itu berbeda tergantung situasi dan kondisi.
Erika Kurnia (28), seorang penyintas Covid-19 yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet mengatakan, selama menjalani isolasi di Wisma Atlet tidak mengeluarkan biaya apapun.
“Kalau di Wisma Atlet sih aku enggak bayar, baik obat, vitamin dan tes PCR,” ujarnya kepada KompasTV (9/7/2021).
Sebelumnya, Erika merasakan gejala Covid-19 pada Selasa (17/6/2021) malam. Ia kemudian melakukan tes antigen dan positif. Menyusul kemudian pada hari Kamis (19/6/2021) hasil tes PCR keluarnya dan positif.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Minta Kemenkes Buat Panduan Isoman bagi Pasien Covid-19 Gejala Sedang
Malamnya, di hari yang sama, Erika akhirnya dibawa ke Wisma Atlet. Ia dirawat total selama 15 hari. “Jadi aku selama sakit enggak banyak ngeluarin duit. Cuma tes antigen sama PCR awal dan obat yg masih pakai duit sendiri sih. Dan itu lumayan, antigen Rp150 ribu, PCR Rp650 ribu, obat dan vitamin Rp300 ribuan,” jelasnya.
Tak hanya itu, usai menjalani perawatan, secara mandiri ia tetap minum vitamin untuk pemulihan sesuai anjuran dokter, seperti vitamin C, B, E, Zinc.
“Aku juga tambah Vit D 5000 IU sesuai saran dokter kisaran harga Rp400 ribu,” imbuhnya.
Kondisi serupa juga dialami oleh Fajar Ramadhan yang harus menjalani isolasi di Wisma Atlet. Ia dinyatakan terpapar Covid-19 pada 31 Mei 2021. Kemudian, menjalani perawatan selama 12 hari bersama bayinya yang masih berusia sekitar 4 bulan. Sedangkan istrinya menjalani isolasi selama 15 hari.
“Enggak keluar biaya apapun untuk tes PCR, obat dan vitamin. Paling pas tes antigen awal saja sih. Per orang sekitar Rp200.000, tapi itu juga diganti sama kantor,” jelasnya.
Kondisi berbeda dialami oleh Fidelis Dhayu (28), seorang warga Cangkringan, Sleman Yogyakarta yang harus isolasi mandiri di rumahnya. Ia bersama ibunya dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR dan menjalani isoman mulai 24 Juni hingga 10 Juli 2021.
Oleh Puskesman Cangkringan, tempatnya memeriksakan diri, ia memperoleh bantuan sembako langsung diantarkan ke rumahnya.
Beruntung ia juga dibantu oleh temannya yang berprofesi sebagai ners untuk menyuplai kebutuhan vitamin dan obat. Hal ini karena ia merasa respons dari Satgas Covid-19 terlalu lama karena banyaknya yang isoman.
Adapun, pengeluaran yang harus Dhayu tanggung semenjak dinyatakan positif Covid-19 adalah Rp250 ribu untuk tes PCR dan oximeter Rp295 ribu.
“Waktu itu aku sakit dan minta di antigen mandiri, makanya bayar Rp250 ribu. Kalau sisanya dari puskesmas obat sampe PCR itu enggak bayar,” terangnya.
Berdasarkan dari berbagai sumber, secara umum, kisaran pengeluaran isoman sebagai berikut:
- Swab antigen (2 orang suami dan istri @Rp200 ribu) : Rp400.000
- Periksa ke Dokter Umum & Specialist paru (PCR, tes lab, rontgen paru) : Rp2.700.000
- Swab PCR drive thru (16 jam) : Rp869 ribu per orang
- Makan (@2 orang selama 14 hari) : Rp1.000.000
- Vitamin anak : Rp500.000
- Vitamin dan obat dewasa (@suami-istri) : Rp1.687.500
- Alat prokes (masker, disinfektan, hand sanitizer, dll) : Rp700.000
Biaya ini tergantung kondisi dan kebutuhan lainnya. Demikian juga, tergantung pada jumlah keluarga yang harus isoman.
Baca Juga: Ketika Isolasi Mandiri, Jangan Lewatkan Obat dan Vitamin Berikut sebagai Terapi Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.