SURAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah paguyuban pedagang pasar di Kota Surakarta, Jawa Tengah, berharap ada stimulus ekonomi dari pemerintah selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021.
Adapun, paguyupan tersebut menyebut dari Pasamuan Pasar Tradisional (Papatsuta) dan Bolo Pasar Solo
"Kami menyampaikan keberatan kami kepada mas Gibran. Ini kami menyampaikan aspirasi teman-teman, sebagai perwakilan pasar seperti Klewer dan Depok," kata Sekjen Papatsuta Wiharto di Solo, seperti dikutip dari Antaranews.com (9/7/2021).
Ia mengatakan penutupan usaha yang bergerak di sektor nonesensial selama PPKM darurat cukup memberatkan para pedagang. Salah satu yang diharapkan para pedagang adalah waktu penutupan sektor nonesensial pada PPKM darurat ini diperpendek.
"Entah jalannya seperti apa, harapannya seperti itu. Kalau belum bisa dilakukan ya seharusnya ada stimulus yang sifatnya meringankan beban pedagang," ujarnya.
Baca Juga: Catat! Polresta Surakarta Kembali Tutup 6 Ruas Jalan Protokol di Solo
Selain itu, keringanan yang dapat dilakukan, menurut Wiharta, di antaranya dari sisi retribusi atau dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). "Apalagi selama ini kan belum ada bantuan yang sifatnya sektoral untuk pedagang pasar. Saya tidak tahu persis bagaimana strukturnya, namun harapannya ada yang meringankan," ungkapnya.
Ia juga mengutarakan, selain tidak memiliki pemasukan karena tidak diperbolehkan membuka toko, para pedagang juga mengalami kerugian yang tidak sedikit karena barang yang disimpan berpotensi rusak.
"Termasuk kalau yang dijual burung dan ikan seperti di Pasar Depok, kalau tidak dirawat kan bisa sakit bahkan mati," katanya.
Baca Juga: Pengunjung Mal Turun 90 Persen, Warga Surakarta Pilih Manfaatkan Layanan Antar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.