YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Hermin Indah Wahyuni mengungkapkan bahwa peralihan siaran televisi (TV) analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) telah dipersiapkan lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
"Pengalaman Indonesia dalam melakukan ASO sebenarnya dapat dikatakan cukup terjal dan memakan waktu hingga lebih dari 10 tahun lamanya," ungkap Profesor Hermin kepada KOMPAS.TV, Jumat (4/11/2022).
Di sisi lain, Prof Hermin mengapresiasi keputusan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menjalankan ASO sebagai evolusi penyiaran di Indonesia.
"Sekarang ini tampaknya Kominfo ada keberanian," jelas Guru Besar yang sempat terlibat dalam persiapan regulasi ASO pada tahun 2008 hingga 2009 itu.
Penerapan ASO telah dipersiapkan lebih dari satu dekade itu, kata dia, terkendala sejumlah hambatan.
"Tampaknya, pusaran ekonomi politik menjadi hambatan serius dalam migrasi digital di Indonesia," kata perempuan yang pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu.
Baca Juga: Siaran TV Analog Mati, Pakar Ilmu Komunikasi UGM Ingatkan Pemerintah Cepat Realisasikan Digitalisasi
Menurut dia, citra bahwa dunia penyiaran di Indonesia terkapling sedemikian rupa untuk kepentingan politik dan ekonomi sangat sulit dihilangkan.
"Teknologi digital tentu saja menjadikan problem lama ini aus, namun sejauh mana pemerintah memiliki visi pengaturan yang tegas dalam kebijakan penyiaran, publik akan menunggu dan menilai dari bentuk tawaran yang dipresentasikan," tegasnya.
Selain itu, ia menyebut komunikasi pemerintah terkait ide digitaliasi TV sangat buruk sejak dahulu, sehingga sikap sebagian masyarakat terhadap penerapan ASO masih negatif.
"Sejak dulu komunikasi digital ini buruk banget dan gagal terkomunikasikan, sehingga jadi politis banget," ujarnya.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah untuk mempercepat digitalisasi, sehingga siaran TV digital dapat dinikmati masyarakat dan dimanfaatkan secara optimal di seluruh Indonesia.
"Secepatnya mereka harus bisa merealisasikan janji digitalisasi ini, kalau tidak ya kemunduran lagi," kata profesor Ilmu Komunikasi UGM itu.
"Mungkin itu yang menyebabkan pembangkangan kelompok bisnis televisi," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.