JAKARTA, KOMPAS.TV – Metode transfusi darah banyak dilakukan untuk ragam penyakit, di antaranya mengalami pendarahan hebat, anemia gravis, myelodysplastic syndrome, hingga Thalassemia.
Menurut data Kemenkes, terdapat lebih dari 10.531 pasien thalassemia di Indonesia, dan diperkirakan 2.500 bayi baru lahir dengan thalassemia setiap tahunnya di Indonesia.
Meski Thalassemia tidak menular namun efek jangka panjangnya perlu menjadi pertimbangan, terutama Thalassemia Major yang membutuhkan transfusi darah secara rutin untuk seumur hidup.
Hal ini dikarenakan Thalassemia dialami oleh orang yang dilahirkan oleh orang tua yang memiliki kelainan genetik pembawa thalassemia.
Baca Juga: Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan, Bahayanya, Gejalanya dan Pengobatannya - KLINIK KILAT
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Sandra Utami mengatakan pejuang thalassemia boleh menikah.
"Thalassemia carrier atau trait, jika menikah dengan yang seseorang yang tidak thalassemia bisa menghasilkan keturunan thalassemia minor. Sedangkan jika sesama thalassemia carrier menikah, bisa menghasilkan keturunan thalassemia major."kata Sandra Utami kepada KompasTV.
Selain metode transfusi darah pejuang Thalassemia juga dihadapkan pada pilihan treatment bone marrow transplant atau BMT.
Baca Juga: Cantik Tanpa Operasi dengan Ultheraphy - KLINIK KILAT
Namun mencari donor yang tepat untuk cangkok sumsum tulang wajib memiliki HLA atau human leukocyte antigen yang sama.
"keluarga, saudara kandung, juga belum tentu memiliki hla yang sama,"ucap Sandra Utami.
Simak pembahasan lebih lanjut terkait Thalassemia hanya di Klinik Kilat.
Video Editor: Novaltri Sarelpa
Grafis Editor: Agus Ilyas
Content Creator: Yuilyana Wen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.