KOMPAS.TV – Hepatitis C adalah penyakit peradangan hati akibat infeksi virus dan menjadi salah satu silent disease (penyakit tanpa gejala dan tidak terlihat) yang dapat mengakibatkan kematian.
Gejalanya bahkan bisa tidak diketahui selama hampir satu dekade, tetapi tetap mampu menginfeksi orang lain.
Penyakit HVC dapat menular melalui darah, terutama dari individu ke individu lain melalui kontak darah langsung.
Individu yang lebih berisiko terinfeksi HVC antara lain pengguna narkoba intravena maupun intranasal serta penerima transfusi darah dan transplantasi organ.
Pemilik tindik badan atau tato dengan instrument tidak steril tidak luput dari penularan penyakit ini.
Orang yang sedang menjalani dialisis, terinfeksi HIV, serta aktif secara seksual tanpa pelindung juga berisiko terpapar HVC.
Sejumlah individu pada 2–12 minggu setelah terpapar HVC merasakan sejumlah gejala, seperti kulit atau mata yang menguning.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Harus Divaksin Hepatitis B, Mengapa?
Selain itu, gejala yang mungkin dialami yakni berkurangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, demam, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan merasa lelah.
Seiring waktu, virus HVC dapat membahayakan kesehatan hati dan berisiko menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Pilihan terbaik untuk mengetahui apakah seorang individu terpapar hepatitis C adalah deteksi dini lewat pemeriksaan rutin.
Namun, terkadang Anda perlu secara khusus meminta skrining HVC saat pemeriksaan kesehatan rutin.
Perawatan Hepatitis C di Malaysia
Dalam beberapa tahun terakhir, WHO menjalankan fokus menghilangkan hepatitis C sebagai masalah kesehatan masyarakat.
Misi global WHO adalah mengurangi infeksi virus hepatitis hingga 90 persen dan mengurangi kematian akibat virus hepatitis sebesar 65 persen pada 2030.
Pemerintah Malaysia mendukung WHO dengan meningkatkan kewaspadaan HVC lewat Malaysia Healthcare dalam campaign bertema “Diperiksa, Dirawat, Disembuhkan” (Test, Treat, Cure).
Chief Executive Officer Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Mohd Daud Mohd Arif menyatakan keterbukaan Malaysia mengundang wisatawan global, termasuk Indonesia, dalam rangka perawatan dan pengobatan hepatitis C.
Pada Juli 2021, Malaysia menjadi negara pertama di dunia yang menerima persetujuan bersyarat untuk pengobatan hepatitis C baru.
Baca Juga: IDI: Hepatitis Akut dari Makanan Tidak Bersih dan Sehat
Menteri Kesehatan Malaysia secara resmi mengumumkan Malaysia sebagai Pusat Perawatan Hepatitis C Asia pada November 2021.
Malaysia menyediakan sekitar 24 lembaga medis terdaftar khusus untuk pengobatan hepatitis C yang menawarkan pilihan pengobatan dengan tingkat kesembuhan hingga 97 persen.
Di sisi lain, pasien bisa mendapatkan penghematan biaya signifikan hingga 93 persen dibandingkan metode pengobatan lain.
Pilihan pengobatan tersedia untuk semua genotipe, termasuk individu yang didiagnosis HIV, dengan masa pengobatan sekitar 12 sampai 24 minggu.
Perawatan kesehatan di Malaysia diawasi dan diatur secara ketat oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.
Tiap rumah sakit swasta di Malaysia diwajibkan mematuhi Undang-Undang Fasilitas dan Layanan Kesehatan Swasta 1988 dan Peraturan Layanan Fasilitas Kesehatan Swasta 2006.
Dengan begitu, wisatawan kesehatan meyakini keselamatan dan kualitas perawatan mereka diprioritaskan.
“Kami berusaha memberikan perawatan berkesinambungan bagi semua wisatawan kesehatan dari Indonesia, sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan berkualitas untuk ketenangan pikiran di tujuan yang aman dan terpercaya,” kata Mohd Daud.
Menurut Mohd Daud, Malaysia mampu menjadi tuan rumah bagi wisatawan layanan kesehatan dari Indonesia selama bertahun-tahun karena kedekatan geografis dan budaya.
Mohd Daud juga sangat menganjurkan wisatawan yang sudah merencanakan perjalanan ke Malaysia untuk prosedur perawatan memasukkan skrining hepatitis C sederhana dalam rencana perjalanan.
“Semakin dini Anda terkena penyakit ini, semakin besar peluang Anda untuk sembuh total dalam waktu yang lebih singkat,” jelas Daud.
Baca Juga: Kondisi Terkini Gary Iskak, Sempat Koma akibat Liver dan Hepatitis C
Anda bisa mencari tahu lebih lanjut tentang Malaysia Healthcare dan pilihan pengobatan HVC-nya di Malaysia Healthcare Expo 2022 (MH Expo 2022 Surabaya).
Acara ini berlangsung dari 30 Juni hingga 3 Juli 2022 di Tunjungan Plaza 3 di Surabaya.
Pengunjung MHX Expo 2022 Surabaya berkesempatan mengikuti berbagai macam kegiatan, seperti undian dan memenangkan hadiah menarik.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang MHX 2022 Surabaya, silakan kunjungi @MalaysiaHealthcare.id di Instagram dan daftar melalui https://bit.ly/3b0HO7B.
Informasi lengkap mengenai layanan dari Malaysia Healthcare bisa Anda kunjungi di https://malaysiahealthcare.org.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.