Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Virus Corona, Profesor Wiku Adisasmito menjelaskan mengapa pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan lockdown nasional. Hal ini dijelaskannya saat konferensi pers soal penanganan Virus Corona pada Rabu, 18 Maret 2020.
Profesor Wiku mengatakan pemerintah belum memikirkan opsi lockdown namun yang mungkin dilakukan sekarang adalah melakukan social distancing atau jaga jarak.
"Hal yang penting adalah social distancing, di masyarakat sudah beredar berita tentang lockdown. Sebenarnya kembali lagi social distancing, selama penjarakan atau kontak bisa terjaga dengan baik, tidak menjadi kontak, itu yang terbaik," kata Wiku, di kantor BNPB Rabu (18/3/2020).
Profesor Wiku juga mengatakan opsi lockdown belum dipilih karena akan berdampak secara ekonomi. Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat yang mengandalkan upah harian sehingga dikhawatirkan akan berdampak secara ekonomi.
"Belum diambil karena lockdown itu artinya membatasi wilayah atau daerah dan memiliki implikasi ekonomi, sosial dan keamanan. Maka dari itu kebijakan itu belum bisa diambil. Sosial distancing hal yang efektif. Di Indonesia banyak sekali orang bekerja mengandalkan upah harian dan itu salah satu kepedulian pemerintah supaya aktivitas ekonomi tetap berjalan. Karena dengan lockdown orang di rumah, maka aktivitas ekonomi sulit berjalan dan secara ekonomi itu berbahaya. Oleh karena itu kita belum mengambil ke arah sana," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.