KOMPAS.TV - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan, kini kasus pneumonia tengah meningkat di Indonesia.
Diketahui pemerintah telah menerima laporan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait kasus mycoplasma pneumoniae yang masuk ke Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan, "Sudah ada laporan lisan dari DKI Jakarta, dan akan diverifikasi oleh Dinkes DKI Jakarta sekaligus melakukan pemeriksaan epidemiologi".
Melansir dari WHO kasus pneumonia diketahui telah menyerang anak-anak di China Utara. Adapun gejala pasien pneumonia tersebut meliputi:
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, naiknya kasus penyakit tersebut akibat beberapa patogen saluran pernapasan seperti :
Kendati demikian belum ada laporan kasus kematian dari penyakit tersebut juga belum ditemukan patogen baru yang menyebabkan pneumonia pada anak.
Kasus pneumonia mengalami peningkatan di Indonesia dan jenisnya masih diidentifikasi.
‘’Kan ini infeksi saluran napas, dan gejala utama pneumonia adalah sesak. (Tapi kalau gejala apa saja yang dialami pasien di sini), Belum ada yang dilaporkan. Kita tunggu", ungkap Nadia.
Tak hanya sesak napas gejala lainnya antara lain demam dan flu. Meski demikian, pihak Kemenkes mengimbau masyarakat tak usah khawatir Sebab, pneumonia bukan bakteri atau virus baru seperti Covid-19 maupun ebola.
Pemerintah juga telah siap siaga dengan antisipasi penularan pneumonia hal tersebut termaktub dalam Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma pneumonia di Indonesia.
Baca Juga: Menkes soal Bakteri Mycoplasma Pneumoniae: Tidak Perlu Panik, Itu Penyakit sebelum Covid-19
Editor Video: Joshua Victor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.