JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi sudah menggelar rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua dengan menghadirkan seluruh tersangka di Rumah Ferdy Sambo.
Namun kejanggalan masih menyelimuti kasus pembunuhan berencana itu.
Salah satu tersangka Bharada Eliezer menolak memperagakan adegan menurut versi tersangka lain dan hanya melakukan adegan reka ulang sesuai faklta kejadian sesungguhnya.
Elizer juga sempat kesal dengan keterangan tersangka lain yang berubah ubah.
Meski demikian, Kuasa Hukum Bharada Eliezer Ronny Talapessy menyatakan Bharada Eliezer menjawab pertanyaan penyidik secara konsisten sesuai dengan BAP, tanpa mengetahui motif pembunuhan Yosua karena hanya melaksanakan perintah.
Baca Juga: Akui Ada Santri Aniaya Santri Hingga Meninggal, Pihak Ponpes Gontor Minta Maaf ke Keluarga Korban
Tidak hanya itu, kejanggalan juga masih terjadi di antaranya temuan dugaan kekerasan seksual oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Komnas Perempuan menyatakan Putri Candrawathi terindikasi mengalami trauma akibat kekerasan seksual.
Indikasi trauma terlihat saat istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memberikan keterangan terhadap Komnas Perempuan.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan damanik mengingatkan Polri untuk mencari bukti kuat untuk menjerat Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Di luar kejanggalan dan fakta yang ada, kasus kematian Yosua masih menyisakan banyak pekerjaan Polri.
Perbedaan keterangan tersangka, dugaan pelecehan seksual, hingga banyaknya polisi yang terseret kasus Sambo.
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Diwarnai Aksi Bentrok, Pengunjuk Rasa dan Warga Saling Serang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.