Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

KOMPAS.TV - Kopi sering kali diandalkan untuk membuat kita tetap segar dan terjaga.

Sebuah studi dari University of Colorado (2017) menemukan, minum kopi setiap minggu dapat membantu mengurangi peluang terkena serangan jantung sebesar 7 persen.

Memilih minum kopi panas atau dingin adalah soal selera, atau bisa juga dipengaruhi cuaca. Baik kopi panas maupun kopi dingin memiliki manfaat kesehatan masing-masing.

Lalu, apa saja manfaat kopi panas dan kopi dingin? Mana yang lebih baik?

Studi dari Thomas Jefferson University (2018) menyebutkan, kopi panas memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi daripada minuman dingin.

Kandungan antioksidan dalam kopi ini memiliki manfaat untuk menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, penyakit hati, diabetes, hingga kematian dini.

Selain itu, dalam sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan di Jurnal Science mengungkapkan, memegang secangkir kopi panas juga dapat meningkatkan rasa kehangatan antarpribadi.

Menurut ahli gizi tersertifikasi dan pelatih kesehatan, Karin Adoni, secangkir kopi panas di pagi hari membantu mendapatkan pola pikir yang lebih positif dan lebih mampu meningkatkan suasana hati.

Lalu, bagaimana dengan kopi dingin?

Kopi dingin diketahui memiliki jumlah kafein yang lebih rendah. Kadar kafein ini bervariasi tergantung cara pengolahan dan komposisinya, namun kopi dingin biasanya mengandung sekitar 40 mg kafein per 100 gram.

Selain itu, kopi dingin juga dikenal memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi panas.

Selain lebih aman bagi pencernaan, tingkat keasaman rendah juga lebih baik untuk menjaga kesehatan gigi.

Kopi dingin mengandung senyawa seperti kafein, magnesium, trigonelin, dan senyawa fenolik yang dapat menstabilkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan tekanan darah.

Tak masalah apapun jenisnya, kopi panas atau dingin bisa dikonsumsi sesuai preferensi dan tentunya dalam jumlah yang tidak berlebihan.(*)

Grafis: Agus Eko