Satryo Soemantri Sebut Mengundurkan Diri dari Jabatan Mendikti Saintek

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Dikti dan Saintek.

Satryo menyatakan mengundurkan diri karena merasa kinerjanya belum bisa memenuhi harapan pemerintah.

Dalam seratus hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi salah satu menteri yang mendapat sorotan masyarakat.

Pada (20/01) lalu, ASN Kementerian Dikti berunjuk rasa. Mereka memprotes Menteri Dikti Saintek, Satryo Brodjonegoro yang dianggap telah melakukan penggantian pejabat tidak sesuai prosedur.

ASN Kementerian Dikti juga menuding Menteri Satryo melakukan pemecatan sepihak terhadap beberapa pegawai tanpa alasan yang jelas.

Satryo telah membantah memecat pegawai. Satryo hanya memindahkan atau memutasi pegawai-pegawai di lingkungan Kementerian Dikti Saintek.

Satryo Soemantri Brodjonegoro juga menjadi sorotan saat rapat tentang efisiensi anggaran di Komisi Sepuluh DPR pada (12/02) lalu.

Satryo menyebut uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri kemungkinan akan naik sebagai imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran.

Saat itu, Satryo menjelaskan efisiensi anggaran akan menyasar kegiatan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang pagunya Rp6 triliun dipangkas hingga 50 persen.

Jika pagu itu dipangkas, Satryo menyatakan ada kemungkinan perguruan tinggi akan menaikkan uang kuliah.

Namun kemudian, Satryo membantah pernyataan soal kenaikan UKT tersebut.

Satryo menegaskan, dalam melakukan efisiensi tidak ada pemotongan anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP kuliah sehingga UKT tidak naik.

Baca Juga: Usai Dilantik, Mendikti Saintek Brian: Saya akan Bantu Percepat Program Presiden Prabowo

#mendikti #reshuffle #satryosoemantri