SFAX, KOMPAS.TV - Keluarga dan kerabat Ibrahim Issaoui terkejut mendengar kabar bahwa Ibrahim dituduh melakukan penyerangan gereja di Nice, Prancis.
Orangtua pelaku terkejut karena tidak menyangka anaknya akan melakukan perbuatan tersebut.
Baca Juga: Warga Muslim Prancis Tak Rayakan Maulid Nabi Muhammad sebagai Solidaritas bagi Korban Teror Nice
Ibrahim Issaoui ditahan polisi setelah melakukan serangan terhadap sebuah gereja yang menewaskan 3 orang, pada hari Kamis (29/10/20).
Ibrahim disebutkan bersenjata pisau dan membawa Al Qur'an saat menyerang jamaah di sebuah gereja Prancis pada hari Kamis (29/10/20). Hal tersebut mendorong pemerintah Prancis untuk meningkatkan kewaspadaan keamanannya ke tingkat maksimum.
Keluarga Ibrahim Issaoui, yang terluka dan dirawat di rumah sakit, mengatakan bahwa mereka menginginkan "bukti" tentang serangan itu.
Ibu Ibrahim Issaoui, Gamra, yang diliputi kesedihan, mengatakan dia ingin mendapatkan kebenaran tentang bagaimana putranya diduga melakukan serangan teroris.
Serangan di kota Nice adalah yang ketiga dalam waktu kurang dari 2 bulan, yang oleh otoritas Prancis dikaitkan dengan ekstremis Muslim.
Sebelumnya, seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal kepalanya karena membahas karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.