A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Meriahnya Festival Danau Tempe

Kompas TV travel jelajah indonesia

Meriahnya Festival Danau Tempe

Kompas.tv - 27 Februari 2020, 17:34 WIB
Penulis : Herwanto

WAJO, KOMPASTV-

Danau Tempe memegang rekor danau alami terbesar kedua di Sulawesi. Danau Tempe merupakan danau yang terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Tempe, Kecamatan Belawa, Kecamatan Tanah Sitolo, Kecamatan Maniangpajo dan Kecamatan Sabbangparu, letaknya sekitar 7 km dari Kota Sengkang menuju tepi Sungai Walanae.

Ke lokasi inilah Dayu Hatmanti jatuhkan pilihan untuk menjelajah. Dayu mendapat undangan dari pemerintah daerah Wajo untuk menyaksikan festival akbar tahunan di kawasan nadi kehidupan masyarakat Wajo, Danau Tempe.

Danau Tempe yang luasnya sekitar 13.000 hektare ini memiliki spesies ikan air tawar yang jarang ditemui di tempat lain. Ya, danau ini terletak di atas lempengan benua Australia dan Asia, sehingga menjadi salah satu danau tektonik di Indonesia.

Setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di Danau Tempe. Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik. Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera Tappareng memakai baju bodo (pakaian adat orang Bugis). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layang-layang tradisional, pemilihan anak dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pergelaran musik tradisional dan tari bissu yang dibawakan oleh waria, dan berbagai pergelaran tradisional lainnya. Namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies, hal ini disebabkan relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh spesies lain akibat restoling ikan mas yang berlebihan.

Saking luasnya, kawasan Danau Tempe diapit oleh tiga wilayah kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap, dikelilingi barisan pegunungan, di Danau Tempe ini bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan.  Di danau ini Sulawesi Selatan, pengunjung bisa berkeliling menikmati keindahan alamnya dengan menggunakan perahu. Selain pemandangan yang asri, pengunjung juga bisa menjumpai berbagai bunga air. Terdapat juga beberapa unggas yang singgah di danau ini.

Sebagai informasi, Danau berada di rute migrasi antar benua dari beberapa jenis burung. Burung-burung tersebut berpindah dari benua Asia ke benua Afrika, sesuai pergantian musim. Danau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung tersebut. Beberapa jenisnya merupakan jenis burung yang dilindungi keberadaannya oleh badan konservasi burung dunia. Sehingga jika beruntung, Anda bisa menyaksikan beberapa jenis burung yang jarang ditemui.

Dengan 23 sungai yang mengalir dan bermuara, danau ini memiliki kekayaan ikan air tawar yang melimpah. Selain menjadi kawasan wisata. Danau Tempe juga menjadi sumber mata pencaharian warga sekitar. Di bawah permukaan air danau terdapat beragam spesies ikan air tawar. Para pelancong bisa melihat langsung aksi para nelayan menangkap ikan.

Akses Menuju Danau Tempe

Untuk menuju ke Danau Sulawesi Selatan ini, Akses jalannya tidak terlalu sulit. Meski memang pengunjung harus lebih banyak mengeluarkan waktu, karena faktor jarak. Dari Kota Makassar, pengunjung perlu waktu sekitar 6 jam untuk sampai di tanah Wajo ini.

Bagi pengunjung yang sudah berada di kota Sengkang, setidaknya berjarak sekitar 7 kilometer untuk sampai di tepi sungai Walanae yang bisa menjadi salah satu akses menuju Danau Tempe. Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan menaiki perahu motor, dalam bahasa lokasi disebut katinting. Perjalanan air ini memerlukan waktu sekitar 50 menit agar bisa sampai ke alamat pemukiman apung di Desa Salotengnga ini. Biaya sewa katinting sekitar Rp. 150.000 per perahu motor dan dapat di isi maksimal 4 Orang.

Sebagai objek alam yang terbuka, tidak ada jam operasional khusus jam buka tutup di lokasi ini. Jadi bisa dikatakan danau tempe buka 24 jam. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Namun jika ingin menuju kawasan rumah apung atau berkeliling danau, pengunjung bisa menyewa perahu motor dengan biaya sekitar 50-75 ribu rupiah. Untuk fasilitas wisata, danau tempe memiliki beberapa fasilitas pendukung. Mulai dari toilet umum, mushola, tempat penjual makanan sampai penginapan.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x